JAKARTA – Transisi pemerintahan di Indonesia selalu menjadi momen yang penuh tantangan dan harapan. Namun, peralihan kekuasaan dari Presiden Joko Widodo kepada Presiden terpilih Prabowo Subianto dan Wakil Presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka diprediksi berjalan lebih mulus. Hal ini disampaikan oleh berbagai kalangan, termasuk akademisi, pengamat politik, dan pelaku industri, yang percaya bahwa kabinet baru ini dapat membawa perubahan signifikan bagi Indonesia.
Burhanuddin Abdullah, akademisi dan mantan Gubernur Bank Indonesia, menekankan pentingnya kebijakan strategis yang akan diterapkan oleh Prabowo dan Gibran. Menurutnya, kebijakan ini mencakup beberapa sektor penting, termasuk peningkatan kerja sama antara pemerintah dan sektor swasta. Abdullah menyatakan,
“Hal ini diharapkan mampu mengatasi berbagai persoalan yang dihadapi Indonesia saat ini, seperti ketergantungan pada impor pangan, energi, dan manufaktur, serta permasalahan sumber daya manusia (SDM), termasuk rendahnya IQ masyarakat dan masalah stunting,” ujar Burhanuddin Abdullah.
Burhanuddin Abdullah menggarisbawahi pentingnya peran sektor swasta dalam mendukung kebijakan pemerintah. Dalam menghadapi tantangan ekonomi global yang semakin kompleks, kerja sama ini dinilai krusial untuk mendorong kemandirian ekonomi dan meningkatkan daya saing Indonesia.
Sementara itu, Igor Dirgantara, Direktur Eksekutif Survei dan Polling Indonesia, menilai transisi pemerintahan kali ini sebagai yang paling mulus dalam sejarah Indonesia tanpa ada gejolak politik besar. Ia mengungkapkan,
“Stabilitas politik terjaga karena kabinet Prabowo-Gibran akan diisi oleh banyak profesional, sekitar 40%, yang sejalan dengan visi kabinet zaken. Dengan latar belakang yang kuat dan berpengalaman, diharapkan para profesional ini dapat membantu pemerintahan baru dalam merumuskan dan melaksanakan kebijakan yang pro-rakyat,” tegas Igor Dirgantara
Enggartiasto Lukita, Executive Chairman B-Universe, juga memberikan pandangannya tentang transisi kepemimpinan ini. Ia mengapresiasi bahwa transisi pemerintahan dari Presiden Jokowi ke Presiden terpilih Prabowo berjalan mulus dan penuh persahabatan.
“Ini menjadi sinyal positif bagi pasar domestik maupun internasional, kondisi ini dapat menciptakan iklim investasi yang lebih baik dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan,” pungkas Enggartiasto Lukita.
Enggartiasto Lukita lebih lanjut menyampaikan harapannya bahwa transisi kepemimpinan nasional ini akan menjadi momentum strategis dan historis. Ia berharap momen ini tidak hanya sekadar peralihan kekuasaan, tetapi juga dapat mendorong pembangunan dan pertumbuhan ekonomi ke depan.
“Kita perlu memanfaatkan momentum ini untuk memperkuat fondasi perekonomian dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” lanjut Enggartiasto Lukita.
Dalam konteks global yang semakin kompetitif, pemerintah baru diharapkan mampu merumuskan langkah-langkah konkret untuk meningkatkan daya saing Indonesia. Fokus pada pengembangan sumber daya manusia, perbaikan infrastruktur, serta inovasi dan teknologi menjadi hal yang sangat penting. Selain itu, upaya untuk meningkatkan kerja sama internasional juga perlu diperkuat agar Indonesia dapat berperan lebih aktif dalam kancah global.
“Kita semua berharap pemerintah baru dapat membawa perubahan yang positif dan menjadikan Indonesia lebih baik di masa depan,” tutup Burhanudin Abdullah.
Transisi pemerintahan Prabowo-Gibran ini memberikan harapan baru bagi masyarakat Indonesia. Dengan dukungan yang kuat dari berbagai elemen masyarakat, termasuk sektor swasta dan kalangan profesional, diharapkan kebijakan yang diambil dapat menjawab tantangan yang ada serta mewujudkan cita-cita pembangunan yang berkelanjutan.