Dalam satu dekade kepemimpinannya, Presiden Joko Widodo telah meninggalkan warisan yang signifikan dalam bidang infrastruktur Indonesia. Program pembangunan infrastruktur yang masif dan terintegrasi tidak hanya memperkuat fondasi fisik negara, tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Dengan capaian luar biasa ini, Presiden Jokowi dijuluki sebagai Bapak Infrastruktur Indonesia.
Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, Telisa Aulia Falianty, memberikan apresiasi tinggi terhadap kinerja Jokowi. “Kita memberikan apresiasi Pak Jokowi bahwa beliau merupakan Bapak Infrastruktur Indonesia karena meninggalkan legacy luar biasa. Biasanya orang menilai infrastruktur itu fisik, padahal ada juga berkaitan dengan teknologi. Di era Pak Jokowi ini, kecepatan internet kita mengalami percepatan, seperti dari 4G menjadi 5G sehingga kita semakin mudah melakukan komunikasi dan produktivitas,” ungkap Telisa.
Di bawah kepemimpinan Jokowi, pembangunan infrastruktur telah merata hingga ke daerah terpencil. “Di era Presiden Jokowi, seluruh kebutuhan dasar masyarakat terus dipasok dan didorong dengan perbaikan konektivitas, termasuk juga jalan desanya, sehingga kebutuhan masyarakat bisa terpenuhi dengan baik, harga-harga menjadi stabil, yang mana itu menjadi salah satu prestasi beliau juga,” tambahnya.
Dalam rilis terbaru, Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Susiwijono Moegiarso, menegaskan dampak positif pembangunan infrastruktur terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia. “Pembangunan infrastruktur yang masif ini sangat berdampak pada pertumbuhan ekonomi kita selama satu dekade ini. Dari catatan terakhir, ada 233 proyek yang sedang dalam proses, beberapa di antaranya selesai sampai akhir tahun ini, sementara yang lainnya akan selesai setelah 2024,” ujar Susiwijono.
Pembangunan infrastruktur tidak hanya terkonsentrasi di Pulau Jawa. “Berbagai proyek infrastruktur, baik Proyek Strategis Nasional (PSN) maupun kawasan pengembangan ekonomi khususnya Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), memang akan meratakan semua sumber pertumbuhan ekonomi, terutama di luar Jawa,” lanjutnya.
Keberlanjutan proyek infrastruktur menjadi perhatian utama ke depan. Susiwijono menambahkan, “Untuk keberlanjutan ke depan, kita ingin mendorong kembali beberapa infrastruktur yang sudah kita bangun dalam 10 tahun ini. Contohnya, dari 61 bendungan yang direncanakan, sudah 53 yang selesai. Berikutnya, kita mendorong jaringan irigasi dan mengoptimalkan pemanfaatan bendungan itu sendiri.”
Dengan berbagai pencapaian tersebut, masa pemerintahan Jokowi tidak hanya diingat sebagai era pembangunan infrastruktur fisik, tetapi juga sebagai langkah maju menuju Indonesia yang lebih terhubung dan produktif. Legacy yang ditinggalkan Presiden Jokowi di bidang infrastruktur adalah pondasi bagi generasi mendatang, memastikan pertumbuhan yang inklusif dan berkelanjutan untuk seluruh rakyat Indonesia.