Jakarta – Selama satu dekade pemerintahannya, Presiden Jokowi berhasil meletakkan fondasi baru bagi bangsa Indonesia, dengan pembangunan yang Indonesiasentris. Jokowi telah berhasil membangun 366 ribu km jalan desa, 1,9 juta meter jembatan desa, 2.700 km jalan tol baru, dan 6.000 km jalan nasional.
Pembangunan era Presiden Jokowi telah memperlancar konektivitas, layanan dasar, distribusi pangan, hingga memberikan multiplier effect bagi perekonomian nasional dan masyarakat Indonesia yang menjangkau kepelosok negeri hingga wilayah Tertinggal, Terdepan, dan Terluar (3T).
Capaian tersebut patut diapresiasi, karena dengan pembangunan infrastruktur era pemerintahan Presiden Jokowi memiliki efek yang signifikan terhadap perekonomian dan berhasil mewujudkan Indonesia sentris. Tidak berlebihan jika Presiden dapat menjadi bapak Infrastruktur Indonesia karena berhasil mengkoneksikan sejumlah daerah di Indonesia.
Terkait dengan hal tersebut, salah satu stasiun TV swasta menggelar diskusi bertema “1 Dekade Jokowi, Pembangunan Infrastruktur Wujudkan Indonesiasentris”. Acara dialog tersebut menghadirkan Guru Besar FEB UI, Prof. Dr. Telisa Aulia Falianty, S.E., M.E.dan Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Susiwijono Moegiarso sebagai nara sumber.
Telisa Aulia Falianty mengatakan infrastruktur itu multiplier effect nya cukup besar, karakteristik infrastruktur di Indonesia itu padat karya, karena banyak Proyek Strategis Nasional (PSN) yang menyerap lapangan kerja. Masyarakat sangat merasakan dengan adanya pembangunan infrastruktur tersebut.
“Itu tentu sangat berdampak. Sebagai masyarakat merasakan efisiensi kegiatan dengan adanya pembangunan infrastruktur tersebut.,” katanya pada program Sapa Indonesia Malam, di Kompas TV, Jakarta, Jumat (04/10) malam.
Menurutnya, orang menilai infrastruktur itu fisik, padahal ada juga berkaitan dengan teknologi. Di era Presiden Jokowi ini kecepatan internet kita sudah mengalami percepatan, dari 4G menjadi 5G. Sehingga kita semakin mudah melakukan komunikasi dan produktivitas. Presiden Jokowi sangat layak menyandang Bapak Infrastruktur Indonesia.
“Ekonomi juga sudah banyak menggunakan digital, sehingga itu semua sangat membantu perekonomian nasional. Kita memberikan apresiasi Pak Jokowi bahwa beliau merupakan Bapak Infrastruktur Indonesia karena meninggalkan Legacy luar biasa,” ujarnya.
Telisa menambahkan bahwa sektor pendidikan dan kesehatan memang sangat penting, karena kedua sektor ini sangat penting untuk membangun suatu negara yang ingin dicita-citakan, yakni sebagai Indonesia Maju, atau Indonesia Emas.
“Dengan modal infrastruktur yang baik itu, kita bisa membangun pendidikan dan kesehatan menjadi lebih baik, Karena dengan masyarakat yang lebih sehat dan berpendidikan, maka kita bisa bertumbuh lagi,” imbuh Telisa.
Di tempat yang sama, Susiwijono Moegiarso mengatakan pembangunan infrastruktur yang masif ini sangat berdampak pada pertumbuhan ekonomi selama 1 dekade ini. Kalau dilihat dari PSN, ini dilakukan perubahan dengan Kepres ataupun Permenko, dengan daftar PSN selalu bertambah
“Ini semua proyek multi years, sehingga dari sisi jumlah, relatif seluruhnya sudah selesai dan sebagian masih dalam proses. Dari catatan terakhir, ada 233 proyek itu ada yang selesai sampai akhir tahun ini ada yang setelah 2024,” ucapnya.
Susiwijono juga mengungkapkan bahwa dari 22 KEK yang beroperasi, 15 ada di luar Jawa, demikian juga dengan beberapa daerah 3T. Pemerintah terus mendorong adanya pembangunan sumber ekonomi baru di kawasan perbatasan.
“Berbagai proyek infrastruktur kita, baik PSN maupun kawasan pengembangan ekonomi khususnya KEK atau kawasan memang akan meratakan semua sumber pertumbuhan ekonomi, terutama di luar Jawa,” ujarnya.
Sementara untuk keberlanjutan ke depan, kita ingin mendorong kembali beberapa infrastruktur yang sudah kita bangun dalam 10 tahun ini, nanti kelanjutannya seperti apa. Sebagai contoh, dari 61 bendungan sudah 53, berikutnya mendorong jaringan irigasinya, mengoptimalkan pemanfaatan bendungan itu sendiri.
“Sebenarnya ini sudah dalam perencanaan, mudah-mudahan infrastruktur ini betul-betul menjadi andalan utama untuk mendorong pertumbuhan ekonomi kita.” pungkasnya. [*]