Jakarta,- Pemerintahan Prabowo Subianto akan melakukan program cek kesehatan atau medical check up gratis yang menyasar 52 juta penduduk Indonesia pada 2025. Program ini ditujukan sebagai bentuk pencegahan kesehatan bagi masyarakat. Dosen di Fakultas Ilmu Kesehatan (FIK) UM Surabaya, Dede Nasrullah menyampaikan program ini sangat setrategis dan baik bagi masyarakat, patut didukung untuk menciptakan masyarakat Indonesia sehat.
“mengapresiasi dan mendukung pemerintah yang memberikan pengobatan gratis, untuk Indonesia sehat” katanya
Pemerintahan presiden dan wakil presiden terpilih Prabowo-Gibran menyiapkan anggaran sekitar Rp 5 triliun untuk pemeriksaan kesehatan atau medical check up gratis termasuk tes tuberkulosis (TBC) bagi sedikitnya 52 juta masyarakat Indonesia.
Mengapresiasi jika pemerintah mensupport dan memprioritaskan program terkait dengan medical check up gratis termasuk tes TBC yang akan dicanangkan.
Selain untuk prevalensi TBC, rencana cek kesehatan secara keseluruhan bagi masyarakat akan dilakukan secara rutin sekali setahun atau dua kali setahun. Adapun, pemeriksaan kesehatan tersebut meliputi cek tensi, gula darah, asam urat, ataupun potensi-potensi penyakit katastropik lain. Awalnya, pemeriksaan kesehatan gratis ini akan diutamakan bagi masyarakat di atas usia 50 tahun dan memiliki potensi menderita tuberculosis atau TBC.
Sedangkan Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan, Hasan Nasbi, pemerintahan Prabowo Subianto akan melakukan program cek kesehatan atau medical check up gratis yang menyasar 52 juta penduduk Indonesia pada 2025. Program ini ditujukan sebagai bentuk pencegahan kesehatan bagi masyarakat.
“Ini karena ada kekhawatiran, kita harus anggap ini sebuah hal yang serius dan ini untuk supaya aspek kuratif (kesehatan) tidak terlalu jadi beban. Kalau TBC naik lagi kan, akan jadi problem,” katanya.
Selain mendukung kesehatan masyarakat pemerintah baru Prabowo Gibran juga mengelobrasi dengan kebijakan makan bergizi gratis. Program ini sangat membantu dalam peningkatan sumber daya manusia.
Program makan bergizi gratis sasaran utama dalam meringankan beban orangtua dan untuk memastikan generasi bangsa mendatang tumbuh cerdas.
Imam Besar Masjid Istiqlal, KH. Nasaruddin Umar, menilai program ini sangat relevan dengan kondisi saat ini, terutama dalam membangun generasi yang lebih sehat dan cerdas. Ia mengatakan bahwa kekurangan gizi pada masa pertumbuhan akan berdampak signifikan terhadap kemampuan kognitif anak-anak.
“Program makan bergizi gratis ini sangat penting, karena dapat mencegah kekurangan gizi yang memengaruhi kecerdasan generasi muda Indonesia. Dengan demikian, kita dapat mencetak generasi yang lebih berkualitas,” ujar KH. Nasaruddin.
Lebih lanjut, KH. Nasaruddin menekankan bahwa inisiatif ini bukan hanya soal kesehatan fisik semata, tetapi juga mengenai peningkatan kualitas pendidikan dan masa depan bangsa.
Program tersebut dinilai sebagai langkah strategis yang akan berdampak pada peningkatan performa akademis siswa dan pada akhirnya, kesejahteraan sosial. []***AR