Jakarta – Selama sepuluh tahun terakhir, diplomasi internasional Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo telah menunjukkan berbagai pencapaian signifikan yang memperkuat posisi Indonesia di kawasan dan panggung global. Dengan fokus pada prinsip politik luar negeri bebas aktif, diplomasi yang dijalankan berorientasi pada aksi nyata serta hasil yang terukur.
Wakil Menteri Luar Negeri, Pahala Nugraha Mansury, menjelaskan bahwa kebijakan luar negeri Indonesia berhasil diterapkan dengan pendekatan yang terkalkulasi baik, menghadapi berbagai tantangan geopolitik dan ekonomi global dengan bijaksana. “Dalam kurun waktu 10 tahun ini, Indonesia telah membuktikan diri sebagai negara yang mampu berdiri di tengah dinamika geopolitik dan ekonomi dunia,” ujarnya.
Salah satu capaian utama dari diplomasi Indonesia adalah keberhasilannya di bidang ekonomi. Pahala menggarisbawahi bahwa diplomasi ekonomi Indonesia telah berhasil memperluas akses pasar dan menarik investasi asing langsung (FDI). Di tengah tantangan global seperti perang dagang, proteksionisme, dan krisis geopolitik, Indonesia berhasil menandatangani 27 perjanjian perdagangan internasional serta membuka akses pasar baru di Amerika Latin, Afrika, dan Karibia.
Diplomasi ini berdampak nyata, dengan investasi asing langsung meningkat dari US$28 miliar pada 2014 menjadi US$50 miliar pada 2023. Sektor-sektor strategis seperti energi terbarukan, pangan, dan kesehatan menjadi fokus investasi asing ini, mencerminkan keberhasilan kebijakan luar negeri yang berorientasi pada hasil.
Selama periode 2019-2020, Indonesia turut mencatat pencapaian diplomatik penting dengan menjadi anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB (DK PBB). Kepemimpinan Indonesia di DK PBB turut mendorong berbagai inisiatif penting, termasuk resolusi terkait peran perempuan dalam misi penjaga perdamaian dan reformasi Komite Sanksi 1267.
“Kepemimpinan Indonesia di DK PBB menjadi bukti bahwa negara kita semakin diperhitungkan di tingkat global,” kata Pahala.
Di kancah diplomasi multilateral, Indonesia terus konsisten mendukung hak-hak Palestina di forum-forum internasional. Indonesia aktif mendorong resolusi di PBB yang menuntut penghentian okupasi Israel terhadap Palestina dan mendukung solusi dua negara sebagai jalan keluar yang sah sesuai dengan hukum internasional.
Indonesia juga telah mengirimkan ribuan ton bantuan kemanusiaan ke Palestina sebagai bentuk komitmen nyata dalam membantu warga yang terdampak konflik. “Indonesia terus mendorong resolusi di PBB yang menuntut penghentian okupasi Israel, serta mendukung solusi dua negara sesuai hukum internasional,” tegas Pahala.
Selama pandemi Covid-19, diplomasi Indonesia juga memainkan peran penting dalam mengamankan 516 juta dosis vaksin, dengan 26,5% diperoleh melalui hibah internasional. Indonesia turut berperan aktif dalam COVAX AMC Engagement Group, memastikan akses vaksin yang adil bagi negara-negara berkembang.
“Diplomasi kesehatan kita berhasil dalam memastikan akses yang adil, terutama bagi negara-negara berkembang yang lebih rentan terhadap dampak pandemi,” jelas Pahala.
Pada tahun 2022, Indonesia mendapat pengakuan dunia dengan menjadi tuan rumah Presidensi G20. Meski dihadapkan pada situasi global yang kompleks, Indonesia mampu menggalang konsensus internasional untuk pemulihan ekonomi pasca-pandemi. Dokumen “G20 Action for Strong and Inclusive Recovery” yang dihasilkan mencerminkan komitmen Indonesia terhadap pemulihan ekonomi global yang inklusif dan berkelanjutan.
Selain itu, Indonesia juga mendorong pembentukan Pandemic Fund dalam Presidensi G20, guna memperkuat kesiapan dunia menghadapi pandemi di masa mendatang, terutama bagi negara-negara berkembang.
Di kawasan Asia Tenggara, Indonesia juga memegang peranan penting, terutama selama Keketuaan ASEAN 2023. Salah satu inisiatif utama yang didorong Indonesia adalah ASEAN Indo-Pacific Forum, yang berhasil menghasilkan 93 proyek kerja sama senilai US$38,2 miliar.
Dengan kepemimpinan Presiden Joko Widodo, Indonesia telah memperkuat posisi Asia Tenggara sebagai pusat pertumbuhan ekonomi dunia serta menjaga stabilitas regional di tengah dinamika geopolitik yang terus berkembang.
Selama satu dekade pemerintahan Presiden Joko Widodo, diplomasi Indonesia tidak hanya bertumpu pada kepentingan nasional tetapi juga membawa dampak positif bagi perdamaian, stabilitas, dan kemakmuran global. Capaian-capaian ini mengukuhkan posisi Indonesia sebagai pemain utama dalam percaturan internasional.