Peresmian Gedung Amanah Langkah Nyata Presiden Jokowi Optimalkan Potensi Anak Muda Aceh

Oleh: Fauzan Azwar

Pemerintahan Presiden Joko Widodo terus berkomitmen dalam pengembangan sumber daya manusia, khususnya di kalangan pemuda. Salah satu langkah nyata yang diambil adalah melalui Peresmian Gedung Aneuk Muda Aceh Unggul Hebat (AMANAH). peresmian itu bertujuan untuk optimalkan potensi anak muda Aceh. Selain gedung yang diresmikan Presiden Jokowi pada 15 Oktober 2024, Amanah Sendiri memiliki program – program yang bagus untuk mengasah kreativitas anak muda Aceh.

Salah satu programnya adalah menggelar pelatihan One Day Class Content Creator. Pelatihan ini bertujuan untuk mengoptimalkan potensi kreatif pemuda Aceh yang dikenal memiliki bakat dan inovasi tinggi dalam bidang konten digital.

Salah satu content creator muda, Daffa Urrofi, yang menjadi pembicara dalam acara tersebut, menyatakan bahwa pemuda Aceh memiliki potensi yang luar biasa untuk dikembangkan. Menurutnya, kekayaan sejarah, keindahan alam, dan keunikan budaya Aceh dapat menjadi sumber inspirasi yang tidak ada habisnya bagi pembuatan konten. Potensi yang besar ini perlu dimaksimalkan dengan membekali anak-anak muda cara mengeksplorasi Aceh.

Pelatihan ini tidak hanya fokus pada teknik pembuatan konten, tetapi juga mencakup penulisan naskah, pengambilan gambar, hingga proses penyuntingan atau editing. Para peserta diajarkan cara membuat konten yang menarik dan berkualitas sehingga dapat menarik perhatian audiens di platform digital. Daffa menekankan pentingnya mengangkat nilai dan budaya lokal sebagai bagian dari konten yang dihasilkan.

Tidak hanya di bidang content creation, AMANAH juga sukses menyelenggarakan pelatihan kerajinan tangan di Kabupaten Pidie, Aceh. Pelatihan ini bertujuan untuk mengasah keterampilan dan inovasi dalam produksi serta pemasaran produk kerajinan tangan khas Aceh. Kegiatan ini mendapat sambutan hangat dari peserta, terutama generasi muda yang antusias untuk belajar dan mengembangkan potensi mereka.

Fitriani, salah satu peserta pelatihan di Pidie, mengungkapkan bahwa program ini sangat membantu pengrajin lokal untuk meningkatkan daya saing mereka di pasar. Banyak hal yang mereka dapatkan dari pelatihan ini, sehingga kini lebih siap bersaing dengan produk-produk unggulan lainnya. Pelatihan ini berlangsung di Fitri Souvenir, Desa Garot, Kecamatan Indrajaya, yang dikenal sebagai sentra kerajinan tangan khas Aceh.

Produk-produk seperti tas, dompet, payung, sarung bantal, baju adat, serta aneka bordiran benang emas menjadi fokus utama pengembangan dalam pelatihan tersebut. Meskipun telah lama menjadi produsen kerajinan tangan, Fitriani mengakui bahwa pemasaran produk mereka masih terbatas. Kehadiran AMANAH diharapkan dapat membuka akses pasar yang lebih luas, baik di dalam maupun luar Aceh.

Program AMANAH tidak hanya ditujukan kepada ibu rumah tangga, tetapi juga melibatkan generasi muda dalam pengembangan kerajinan khas Pidie. Pendampingan yang dilakukan oleh AMANAH juga menekankan pentingnya inovasi produk dan pemasaran, terutama dengan mengikuti tren yang ada. Hal ini bertujuan agar produk-produk kerajinan tersebut lebih mudah diterima oleh pasar yang lebih luas.

Dalam pelatihan ini, para peserta diajarkan cara membuat produk yang sedang tren seperti tas, topi, bandana, dan kipas. Dengan inovasi tersebut, diharapkan produk-produk dari Pidie dapat bersaing di pasar yang lebih luas. Selain itu, keterlibatan pemuda setempat juga diharapkan dapat membantu memasarkan produk-produk buatan mereka dengan memanfaatkan teknologi digital.

Teknologi digital menjadi salah satu aspek penting yang ditekankan dalam program AMANAH. Para peserta diajarkan cara memanfaatkan media sosial dan platform digital lainnya untuk memasarkan produk mereka. Dengan demikian, produk kerajinan tangan dari pelosok Aceh dapat dikenal lebih luas dan memiliki daya saing yang tinggi.

Salah satu tujuan dari pelatihan ini adalah untuk memberdayakan masyarakat lokal agar lebih mandiri secara ekonomi. Dengan menguasai keterampilan dalam produksi dan pemasaran, diharapkan para pengrajin dapat meningkatkan pendapatan mereka dan memberikan kontribusi positif bagi perekonomian daerah.

Program AMANAH juga berupaya untuk melestarikan kebudayaan Aceh melalui pengembangan kerajinan tangan. Dengan memperkenalkan produk-produk khas Aceh kepada pasar yang lebih luas, AMANAH berharap dapat memperkuat identitas budaya Aceh di kancah nasional maupun internasional.

Fitriani menyampaikan bahwa kehadiran AMANAH sangat membantu dalam memperluas jaringan pemasaran produk mereka. Kehadiran AMANAH menjadi harapan besar bagi para pengrajin lokal untuk bisa berkembang dan bersaing di pasar yang lebih kompetitif.

Selain itu, program ini juga diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi generasi muda Aceh untuk terus berkarya dan mengembangkan potensi mereka. Dengan bimbingan dan dukungan yang tepat, pemuda Aceh diharapkan dapat menjadi motor penggerak dalam melestarikan dan mempromosikan kebudayaan daerah.

Program AMANAH juga berencana untuk terus mengadakan kegiatan serupa di berbagai daerah lain di Aceh. Dengan cakupan yang lebih luas, diharapkan program ini dapat memberikan manfaat yang lebih besar bagi masyarakat Aceh secara keseluruhan.

Dalam jangka panjang, AMANAH berharap dapat terus berkontribusi dalam pengembangan sumber daya manusia di Aceh, khususnya di kalangan generasi muda. Dengan dukungan yang berkelanjutan, diharapkan generasi muda Aceh dapat menjadi agen perubahan yang mampu membawa daerah mereka menuju kemajuan.

Secara keseluruhan, program pelatihan dan pemasaran yang diadakan oleh AMANAH mendapat respon positif dari peserta. Mereka berharap program ini dapat terus berjalan dan memberikan manfaat yang lebih besar di masa mendatang.

Dengan semangat dan komitmen yang tinggi, AMANAH terus berupaya untuk memberikan yang terbaik bagi masyarakat Aceh. Dukungan dari berbagai pihak diharapkan dapat memperkuat program ini sehingga dapat mencapai tujuan yang lebih besar di masa depan.

*) Penulis merupakan Mahasiswa asli Aceh tinggal di Semarang

Back To Top