Oleh : Mika Putri Larasati )*
Pemerintah terus menjunjung dengan sangat tinggi adanya keberlakuan prinsip gotong royong dan juga semboyan Bhinneka Tunggal Ika dalam seluruh rangkaian penyusunan kebijakan ekonomi nasional.
Dengan komitmen kuat pemerintah dalam menjunjung prinsip gotong royong serta semboyan Bhinneka Tunggal Ika untuk menyusun kebijakan ekonomi nasional tersebut, tentunya menjadikan segenap elemen bangsa mampu merasakan pemerataan yang adil secara luar biasa.
Sehingga, kebijakan ekonomi nasional yang pemerintah jalankan benar-benar mampu meminimalisasi adanya kesenjangan sosial di tengah masyarakat dan menjamin asas keadilan berkat prinsip gotong royong dan Bhinneka Tunggal Ika.
Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menggelar rapat koordinasi (rakor) dalam rangka penyusunan white paper yang berisikan usulan dunia usaha terkait dengan bagaimana program pembangunan ekonomi nasional ke depan, yakni periode tahun 2024 hingga 2029.
Tidak tanggung-tanggung, dalam rapat koordinasi tersebut juga menyertakan sebanyak ratusan asosiasi industri yang menjadi anggota luar biasa (ALB) Kadin Indonesia. Ketua Umum (Ketum) Kamar Dagang dan Industri Indonesia, Arsjad Rasjid menjelaskan bahwa usulan tersebut memasukkan berbagai macam pihak.
Beragam pihak turut terlibat dalam perancangan penyusunan usulan program ekonomi pemerintah, seperti pelaku usaha, investor maupun juga para akademisi. Mereka semua bersama-sama dalam membahas isu ekonomi strategis yang berkaitan dengan pembangunan perekonomian hingga 5 tahun ke depan.
Dalam rangka penyusunan usulan kebijakan atau program ekonomi nasional itu, sangat penting adanya prinsip gotong royong dan Bhinneka Tunggal Ika. Sehubungan dengan menjunjung prinsip tersebut, maka rapat koordinasi juga mengajak bersama para asosiasi industri untuk berpartisipasi memberikan masukan sektoral.
Sinergitas dunia usaha dalam mendukung penuh pembangunan ekonomi nasional menjadi hal yang sangat penting. Pemerintah dan juga Kadin berkomitmen kuat untuk siap bergotong royong dalam menyukseskan program pembangunan ekonomi 2025 hingga 20029 dalam rangka untuk terus mendorong pertumbuhan perekonomian nasional dan bisa merealisasikan cita-cita bangsa, yakni menyongsong Indonesia Emas 2045.
Sangat penting untuk terus menggelorakan semangat bergotong royong dan bekerja sama dalam upaya meningkatkan kesejahteraan perekonomian masyarakat. Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki menekankan pentingnya pembangunan ekonomi yang adil dan merata di Indonesia.
Di Indonesia sendiri, sebenarnya sudah terdapat sebuah sistem perekonomian yang unik dan bahkan mungkin menjadi kekhasan bangsa ini yang tidak negara lain di dunia miliki, yakni keberadaan koperasi.
Adanya koperasi bukan hanya menjadi lembaga ekonomi saja, namun juga wadah untuk terus mengembangkan nilai-nilai kebersamaan dan keadilan sosial. Melalui lembaga itu, bangsa ini bisa terus memberdayakan seluruh masyarakatnya untuk mencapai kesejahteraan bersama.
Sejauh ini, bahwa koperasi terus berinovasi dalam mengelola usaha dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Terdapat banyak sekali produk dari para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) naungan koperasi yang menjadi bukti konkret bagaimana peran vitalnya untuk terus mendorong pertumbuhan ekonomi lokal dan memberikan peluang bagi pelaku usaha UMKM memperluas pasar mereka.
Hendaknya segenap elemen bangsa bisa terus mendukung dan aktif berpartisipasi dalam kegiatan koperasi, termasuk upaya pemerintah dalam mewujudkan kebijakan ekonomi nasional yang berkeadilan.
Secara tegas, Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) menekankan bahwa ekonomi bangsa ini merupakan ekonomi yang berlandaskan pada prinsip gotong royong. Oleh karena itu, Kepala Negara meminta kepada Badan Usaha Milik Negara (BUMN) agar terus merangkul para pengusaha daerah.
Sejalan dengan adanya tantangan yang harus bangsa ini hadapi dalam sektor perekonomian, yang mana bukan merupakan sebuah tantangan mudah di tengah bagaimana situasi ketidakpastian ekonomi global saat ini.
Bahkan, banyak dari negara maju lain di dunia mengalami pertumbuhan hingga minus 2 persen, minus 3 persen bahkan minus 5 persen. Di sisi lain, kompetisi antar negara dan juga kompetisi antara kawasan sama sekali tidak dapat terhindarkan,.
Oleh karena itu, menjadikan Pemerintah terus berkomitmen sangat kuat untuk mendorong adanya keterbukaan dan kompetisi dalam negeri. Untuk terus memperbaiki peringkat ekonomi Indonesia di kancah dunia jelas tidaklah mudah, sehingga perlu adanya berbagai perbaikan agar semakin mendorong kemudahan berusaha.
Perbaikan tersebut memerlukan adanya sebuah keberanian dalam melakukan perubahan dan berbagai macam terobosan agar negara ini tidak sampai tertinggal dengan bangsa lain di dunia. Presiden terus mengingatkan betapa pentingnya pembangunan ekonomi secara merata di seluruh wilayah Indonesia, tidak hanya wilayah Pulau Jawa saja.
Keberlakuan prinsip gotong royong dan Bhinneka Tunggal Ika merupakan sebuah panggilan untuk terus membangun ekonomi nasional berbasis kebersamaan yang mampu menjawab tantangan jaman sekaligus mewujudkan kesejahteraan rakyat yang berkelanjutan.
Dengan demikian, semangat gotong royong terus menjadi dasar pemerintah dalam mengeksekusi seluruh kebijakan serta program pertumbuhan ekonomi nasional dan menjadikan nilai kekhasan Indonesia tetap terus hidup dan berkembang, mendatangkan banyak manfaat nyata bagi seluruh lapisan masyarakat.
)* Penulis adalah kontributor Ruang Baca Nusantara