Pelatihan Digital Tingkatkan Peluang Pelaku UMKM Berkembang

Oleh : Gavin Asadit )*

Perkembangan teknologi digital menghadirkan peluang besar bagi para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) untuk meningkatkan daya saing dan efisiensi bisnis mereka semakinn berkembang. Salah satu upaya strategis membangun pasar UMKM yang kuat adalah para pelaku lebih intensif memanfaatkan peluang melalui pelatihan digital, seperti yang dilaksanakan di Surabaya pada November 2024. Acara ini melibatkan 70 pelaku UMKM dan dirancang untuk membekali mereka dengan keterampilan mengelola usaha menggunakan teknologi terkini, termasuk aplikasi keuangan berbasis debit dan kredit serta strategi pemasaran digital melalui media sosial.

Koordinator Pusat Kajian Sistem Informasi FEB UGM, Fitri Amalia mengatakan kegiatan pelatihan tesebut sebagai upaya untuk meningkatkan kapasitas pelaku UMKM dalam mengimplmentasikan teknologi digital untuk pengelolaan bisnis. Lebih lanjut bahwa sektor UMKM sudah banyak yang memanfaatkan platform digital seperti Shopee, Tiktok, dan Facebook untuk penjualan tetapi masih banyak pengelolaan bisnis yang dilakukan secara manual.

Di sisi lain, Asisten Deputi Pengembangan Kapasitas Usaha Mikro pada Deputi Bidang Usaha Mikro Kemenkop UKM, Ari Anindya Hartika mengatakan pelatihan digital bagi pelaku UMKM menjadi faktor penting untuk meningkatkan daya saing sektor usaha mikro agar skala usahanya bisa naik kelas.

Kemampuan digital menjadi sangat penting bagi UMKM untuk bisa bertahan dan berkembang di era digital. Dengan menguasai teknologi digital, UMKM dapat memperluas jangkauan pasar, meningkatkan efisiensi, dan memberikan pelayanan yang lebih baik kepada pelanggannya.

Berdasarkan data Kementerian Koperasi dan UKM, hanya sekitar 20% dari 65 juta UMKM di Indonesia yang telah sepenuhnya mengadopsi teknologi digital. Padahal, digitalisasi memiliki potensi meningkatkan omzet hingga 30%. Tantangan seperti literasi digital rendah dan keterbatasan akses internet sering kali menjadi hambatan bagi UMKM untuk memanfaatkan peluang ini. Oleh karena itu, pelatihan yang dilakukan oleh institusi seperti Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Gadjah Mada (FEB UGM) bekerja sama dengan SMK Dr. Soetomo berperan penting dalam menjembatani kesenjangan ini.

Program ini tidak hanya membantu pelaku UMKM mengelola bisnis lebih baik, tetapi juga melibatkan siswa SMK untuk mendampingi mereka secara langsung. Para siswa mendapatkan pengalaman nyata dalam akuntansi, branding, dan pembuatan konten digital, yang menjadi bekal penting bagi karier mereka di era teknologi.

Selain mendorong sektor UMKM lebih melek digital, pelatihan tersebut juga untuk mendorong dan memberikan pelatihan yang membahas tentang isu keberlanjutan lingkungan yang berkaitan dengan dunia usaha. Kepala SMK Dr. Soetomo Surabaya, Julianto Hadi menyatakan bahwa program tersebut memberi kesempatan dan pengalaman berharga bagi para siswa untuk melakukan praktik lapangan

Digitalisasi UMKM bukan sekadar transformasi teknologi, tetapi juga perubahan pola pikir dan budaya kerja. Dengan mengadopsi teknologi digital, pelaku usaha tidak hanya dapat memperluas pasar mereka ke skala nasional atau bahkan internasional, tetapi juga meningkatkan transparansi dan efisiensi operasional. Selain itu, penggunaan aplikasi keuangan membantu pelaku UMKM membuat keputusan berbasis data, yang sebelumnya mungkin sulit dilakukan dengan metode manual.

Melalui program pelatihan yang lebih luas dan berkelanjutan, pemerintah dan institusi terkait dapat mendorong lebih banyak UMKM untuk menikmati manfaat digitalisasi. FEB UGM, misalnya, telah merencanakan untuk memperluas cakupan pelatihannya ke sektor manufaktur, menargetkan pelaku usaha yang lebih beragam.

Dengan semakin banyaknya pelaku UMKM yang terintegrasi dengan teknologi digital, Indonesia memiliki peluang besar untuk meningkatkan kontribusi sektor ini terhadap perekonomian nasional. Upaya bersama dari berbagai pihak menjadi kunci untuk memastikan bahwa potensi ini dapat terwujud sepenuhnya.

Sementara itu, di tengah gempuran teknologi yang pesat, UMKM yang tidak beradaptasi akan tertinggal. Pendampingan dan pelatihan digital membantu UMKM membangun fondasi digital yang kuat, mulai dari membangun situs web hingga mengelola media sosial. Dengan bimbingan dari para ahli, UMKM dapat mengoptimalkan kehadiran online mereka dan menjangkau pelanggan baru.

Pelatihan digital, seperti yang telah diadakan di Surabaya, membuktikan bahwa inovasi teknologi dapat menjadi alat yang ampuh untuk memajukan UMKM. Inisiatif ini perlu didorong lebih jauh agar semakin banyak pelaku usaha kecil dan menengah di Indonesia mampu berkembang dan bersaing di pasar yang semakin kompetitif.
.
Selain pelatihan digital, sinergitas antara pemerintah, institusi pendidikan, dan sektor swasta juga terus didorong untuk menyediakan ekosistem yang mendukung transformasi digital UMKM. Dukungan ini dapat berupa kebijakan insentif, akses ke teknologi dengan biaya terjangkau, serta penyediaan infrastruktur digital di daerah terpencil. Dengan cara ini, pelaku UMKM dari berbagai wilayah dapat memiliki kesempatan yang sama untuk mengadopsi teknologi, sehingga mempersempit kesenjangan digital antara daerah perkotaan dan pedesaan.

Pada akhirnya, keberhasilan digitalisasi UMKM akan berdampak positif tidak hanya bagi pelaku usaha, tetapi juga bagi perekonomian nasional secara keseluruhan. Dengan daya saing yang meningkat, UMKM mampu berkontribusi lebih besar dalam menciptakan lapangan kerja, meningkatkan pendapatan negara, dan mengurangi angka kemiskinan. Digitalisasi bukan sekadar tren, tetapi menjadi kebutuhan utama untuk memastikan UMKM tetap relevan dan menjadi pilar utama dalam perekonomian Indonesia yang semakin terintegrasi dengan teknologi global.

)* Penulis adalah Pemerhati Masalah Sosial dan Kemasyarakatan

Back To Top