Oleh: Marsanda Irma *)
Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menorehkan prestasi penting dalam sejarah ekonomi Indonesia dengan menciptakan pusat pertumbuhan ekonomi baru melalui pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN). Langkah strategis ini bukan sekadar pemindahan ibu kota negara dari Jakarta ke Kalimantan Timur, melainkan juga sebuah upaya untuk membangun fondasi yang kokoh menuju pemerataan ekonomi yang lebih adil dan berkelanjutan. Pembangunan IKN mencerminkan visi jangka panjang untuk mendistribusikan pusat-pusat ekonomi secara lebih merata di seluruh wilayah Indonesia, sekaligus memperkuat daya saing negara di kancah global.
Presiden Jokowi, pada beberapa kesempatan, menekankan bahwa pembangunan IKN bukan sekadar upaya administratif. Sebaliknya, ini adalah langkah strategis untuk menciptakan pusat pemerintahan dan ekonomi baru yang bertujuan mengurangi ketimpangan yang selama ini lebih banyak terjadi di Pulau Jawa. Presiden meyakini bahwa langkah ini akan mendorong pertumbuhan ekonomi tidak hanya di Kalimantan Timur, tetapi juga di berbagai wilayah lain di Indonesia.
Ketika Presiden Jokowi melakukan peletakan batu pertama untuk proyek “Teras Hutan Ibu Kota Nusantara by Plataran” di kawasan IKN. Proyek ini dilihat sebagai simbol investasi strategis yang akan menarik lebih banyak investor. Presiden mengungkapkan harapannya bahwa kehadiran Plataran akan memberikan semangat kepada investor lain untuk turut ambil bagian dalam pembangunan IKN. Komitmen perusahaan pariwisata kelas dunia seperti Plataran menunjukkan keyakinan akan potensi besar IKN sebagai pusat pertumbuhan baru.
Selain Plataran, pembangunan Nusantara Airport juga menjadi perhatian khusus. Nantinya Nusantara Airport ini akan menjadi pintu gerbang udara bagi IKN. Presiden menceritakan pengalamannya saat pertama kali mendarat di bandara tersebut. Meski terminal dan runway belum sepenuhnya selesai, Presiden yakin bahwa fasilitas ini akan siap pada akhir Desember 2024, yang memungkinkan pesawat berbadan lebar untuk mendarat di IKN.
Di balik pembangunan infrastruktur tersebut, Presiden Jokowi secara konsisten menggarisbawahi bahwa investasi di IKN adalah investasi masa depan. Pihak yang berinvestasi di IKN sebenarnya membeli suasana dan potensi yang tidak akan ditemukan di tempat lain. Infrastruktur yang memadai, didukung oleh ekosistem hijau dan cerdas, akan membuat IKN menjadi pusat pemerintahan yang modern dan ramah lingkungan, serta mampu menarik investasi global dalam berbagai sektor.
Pembangunan IKN juga mendapat dukungan dari presiden terpilih untuk periode 2024-2029, Prabowo Subianto, yang menyatakan keyakinannya bahwa meskipun proyek ini membutuhkan waktu, hasilnya akan sangat signifikan. Prabowo menilai bahwa pembangunan ibu kota ini sesuai dengan visi Indonesia menuju pertumbuhan ekonomi yang lebih merata dan inklusif.
Sementara itu, sidang kabinet paripurna yang diadakan pada Agustus lalu di IKN juga menjadi momen penting untuk menegaskan bahwa pembangunan ibu kota baru ini adalah bagian dari agenda besar pemerintah dalam memperkuat ekonomi nasional. Dalam sidang tersebut, Presiden Jokowi menyoroti bahwa selain sebagai pusat pemerintahan, IKN juga akan menjadi pusat ekonomi yang mengadopsi konsep kota hutan dan ekonomi hijau.
Namun, tantangan ekonomi di tingkat nasional tetap ada. Presiden menekankan pentingnya memperhatikan kontraksi dalam Purchasing Manager’s Index (PMI) manufaktur Indonesia yang berada di level 49,3 pada Juli 2024. Meski begitu, pemerintah tetap optimis dan berkomitmen untuk menjaga momentum pertumbuhan ekonomi dengan langkah-langkah strategis, seperti memperkuat pasar domestik serta mencari peluang ekspor baru.
Di tengah upaya pembangunan IKN, sektor investasi swasta juga memainkan peran penting. Hingga Agustus 2024, sebanyak 55 perusahaan telah menanamkan modal mereka di IKN dengan total nilai investasi mencapai Rp56,2 triliun. Presiden Jokowi optimistis bahwa target investasi sebesar Rp100 triliun hingga akhir tahun dapat tercapai, terutama dengan terbentuknya Satgas Percepatan Investasi IKN yang bertujuan mempermudah pelaku usaha dalam memperoleh perizinan dan fasilitas investasi.
Dalam konteks ini, IKN juga diproyeksikan menjadi pusat ekonomi baru yang akan memperkuat posisi Indonesia di kancah global. Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi Otorita IKN, Agung Wicaksono, menjelaskan bahwa IKN tidak hanya akan menjadi pusat pemerintahan, tetapi juga akan berkembang menjadi pusat ekonomi yang strategis. Agung menegaskan bahwa dengan adanya kota-kota penyangga seperti Balikpapan dan Samarinda, Kalimantan Timur akan menjadi salah satu kawasan pertumbuhan ekonomi yang penting di luar Pulau Jawa.
Lebih jauh lagi, Presiden Jokowi menegaskan bahwa pembangunan IKN adalah jawaban atas tantangan yang dihadapi oleh Jakarta sebagai ibu kota. Jakarta, meski tidak lagi menjadi pusat pemerintahan, tetap akan berperan penting sebagai pusat ekonomi dan finansial. Dengan pemindahan ibu kota, pemerintah berharap dapat menciptakan pemerataan pembangunan yang selama ini didominasi oleh Pulau Jawa.
Transformasi struktural yang dilakukan oleh pemerintah, termasuk pembangunan IKN, hilirisasi sumber daya alam, serta reformasi regulasi, diharapkan dapat memperkuat daya saing Indonesia di tingkat global. Dalam jangka panjang, IKN akan menjadi simbol dari Indonesia yang modern, inklusif, dan berkelanjutan.
Dengan optimisme ini, Indonesia tengah bergerak menuju visi besar Indonesia Maju 2045, di mana pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan menjadi fondasi bagi kesejahteraan seluruh rakyat. Dukungan dari berbagai pihak, termasuk sektor swasta dan masyarakat luas, menjadi kunci untuk mewujudkan potensi besar ini. IKN merupakan semangat baru menuju masa depan yang lebih cerah.
*) Ekonom dari Bangun Berkarya Institute