Oleh : Qory Keumalahayati )*
Program Aneuk Muda Aceh Unggul Hebat (AMANAH) yang diusung Badan Intelijen Negara (BIN) terus berkomitmen dalam mendukung kreativitas generasi muda Aceh, kali ini dengan membangun studio musik berteknologi canggih di Gedung AMANAH, Kawasan Industri Aceh (KIA), Desa Ladong, Kecamatan Mesjid Raya, Kabupaten Aceh Besar. Fasilitas ini tidak hanya menyediakan peralatan musik modern, tetapi juga menawarkan pelatihan teknis dalam bidang produksi musik dan audio, yang diikuti oleh sejumlah pemuda dan mahasiswa dari berbagai daerah di Aceh.
Kini, proyek Gedung AMANAH yang terletak di Aceh telah siap diresmikan oleh Presiden Joko Widodo. Proyek ini merupakan bagian dari upaya pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dalam mempercepat pembangunan infrastruktur di wilayah tersebut. Gedung AMANAH dirancang sebagai pusat aktivitas dan kreativitas bagi generasi muda Aceh, sehingga keberadaannya sangat dinantikan oleh masyarakat.
Gedung AMANAH di Aceh tidak hanya berfungsi sebagai pusat kebudayaan, tetapi juga menjadi wadah inovasi dan pengembangan keterampilan bagi anak muda. Nama AMANAH sendiri merupakan singkatan dari Anak Muda Aceh Hebat, yang mencerminkan tujuan utamanya sebagai tempat berkumpul dan berkolaborasi bagi kaum muda kreatif di Aceh. Gedung ini akan dilengkapi dengan berbagai fasilitas modern, termasuk ruang pertemuan, studio kreatif, ruang pameran, serta ruang kerja bersama (co-working space) yang dirancang untuk mendukung ekosistem industri kreatif di Aceh.
Kehadiran Gedung AMANAH juga diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi lokal, terutama di sektor kreatif. Para pemuda yang memiliki minat di bidang seni, teknologi, dan inovasi akan mendapatkan ruang dan fasilitas untuk mengembangkan ide-ide mereka. Ini menjadi bagian dari strategi jangka panjang untuk mengurangi tingkat pengangguran di kalangan anak muda sekaligus mengembangkan potensi lokal.
Percepatan pembangunan Gedung AMANAH diinisiasi oleh Kementerian PUPR setelah melihat potensi besar dari proyek ini untuk mendukung pembangunan sumber daya manusia di Aceh. Salah satu alasan percepatan pembangunan ini adalah komitmen pemerintah pusat dan daerah untuk menyediakan fasilitas publik yang dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat, khususnya dalam aspek pendidikan dan ekonomi. Kementerian PUPR terus berkoordinasi dengan pihak kontraktor dan pengawas proyek agar pengerjaan dapat diselesaikan tanpa hambatan berarti. Selain itu, dukungan dari pemerintah daerah Aceh turut mempercepat proses ini, dengan menempatkan proyek Gedung AMANAH sebagai salah satu prioritas pembangunan.
Direktur Bina Penataan Bangunan Kementerian PUPR, Cakra Nagara menekankan pentingnya kualitas dan kerapian dalam pembangunan Gedung Aneuk Muda Aceh Unggul Hebat (Amanah). Ia juga menyatakan bahwa pihaknya telah secara optimal merealisasikan pembangunan gedung amanah.
Sementara itu, proyek ini melibatkan PT Ardi Tekindo Perkasa sebagai pemenang tender pembangunan fisik gedung, dan PT Ciriajasa Engineering Consultan KSO sebagai pemenang tender manajemen konstruksi.
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Balai Perkim Aceh, Agung Prakoso menjelaskan rincian perkembangan pekerjaan di beberapa gedung dalam kawasan tersebut, seperti Gedung Multifungsi sudah final. Gedung Utama juga sudah siap untuk dimanfaatkan. Di sisi lain, Asrama Putra dan Asrama Putri sudah finalisasi.
Aceh, dengan sejarah dan budayanya yang kaya, telah lama dikenal sebagai salah satu daerah dengan potensi besar di sektor seni dan budaya. Generasi muda di Aceh memiliki talenta yang luar biasa dalam berbagai bidang, seperti seni musik, film, dan teknologi digital. Namun, mereka sering kali dihadapkan pada keterbatasan fasilitas dan dukungan infrastruktur untuk mengembangkan bakat mereka. Gedung AMANAH diharapkan dapat mengisi kekosongan tersebut dengan menyediakan ruang yang mendorong kreativitas dan inovasi.
Pentingnya Gedung AMANAH sebagai pusat kreatif terletak pada visinya untuk menjadi platform bagi kolaborasi lintas disiplin. Di dalam gedung ini, anak muda Aceh tidak hanya dapat mengakses teknologi dan ruang kreatif, tetapi juga belajar dari satu sama lain melalui kegiatan berbasis komunitas, seperti lokakarya, seminar, dan pameran seni. Gedung ini akan berfungsi sebagai pusat pembelajaran yang mendorong pertukaran ide dan inovasi antar pemuda Aceh.
Tidak hanya itu, gedung ini juga diproyeksikan untuk menjadi pusat kegiatan ekonomi kreatif yang mampu memberikan kontribusi signifikan bagi perekonomian daerah. Dalam jangka panjang, Gedung AMANAH diharapkan dapat menjadi inkubator bisnis kreatif yang melahirkan startup lokal dan produk-produk inovatif yang mampu bersaing di pasar global.
)* Penulis merupakan pengamat sosial