Oleh : Clara Diah Wulandari )*
Menggunakan hak pilih dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2024 adalah kesempatan emas bagi setiap warga negara untuk turut serta membangun masa depan daerah yang lebih baik. Partisipasi aktif dalam Pilkada tidak hanya menunjukkan tanggung jawab sebagai warga negara, tetapi juga berperan penting dalam memperkuat demokrasi di Indonesia. Dengan memilih pemimpin yang tepat, setiap individu berkontribusi dalam memastikan daerahnya berkembang lebih maju dan sejahtera. Pilkada juga menjadi ajang penting untuk memperlihatkan persatuan dan kerjasama dalam mewujudkan proses demokrasi yang sehat dan berkualitas.
Ali Kuncoro, Penjabat (Pj) Wali Kota Mojokerto, memberikan ajakan kuat kepada masyarakat untuk menggunakan hak pilih mereka pada Pilkada serentak yang akan dilaksanakan pada 27 November 2024.
Menurutnya, peran masyarakat dalam Pilkada adalah salah satu faktor penentu masa depan daerah, dan ia berharap tingkat partisipasi masyarakat Kota Mojokerto bisa mencapai atau bahkan melampaui angka 89 persen seperti yang terjadi pada Pemilu Presiden sebelumnya.
Selain mengajak masyarakat untuk hadir di tempat pemungutan suara (TPS), Pj Wali Kota Mojokerto menegaskan pentingnya menjaga semangat demokrasi di tengah masyarakat. Ajakan ini bukan sekadar formalitas, tetapi sebuah panggilan untuk ikut menentukan arah pembangunan daerah melalui pemilihan pemimpin yang tepat.
Dengan kehadiran di TPS, warga dapat menegaskan bahwa suara mereka adalah bagian dari arus perubahan yang berpotensi membawa masa depan yang lebih baik.
Pilkada bukan hanya tentang memilih seseorang untuk menduduki jabatan kepala daerah. Lebih dari itu, Pilkada adalah kesempatan bagi masyarakat untuk menentukan siapa yang akan membawa daerah tersebut ke arah yang lebih baik selama lima tahun ke depan.
Oleh karena itu, penting bagi masyarakat untuk memahami betapa pentingnya memilih pemimpin yang berkualitas, yang benar-benar memahami kebutuhan rakyat dan memiliki visi yang jelas untuk memajukan daerah.
Rihel, Asisten I Sekretariat Daerah Kotim, juga menekankan hal ini dalam ajakannya kepada masyarakat Kotawaringin Timur. Ia mengingatkan bahwa setiap suara sangat berharga dalam menentukan pemimpin yang akan membawa perubahan.
Tidak hanya itu, Rihel juga mengingatkan pentingnya menjaga integritas Pilkada. Seluruh elemen masyarakat diharapkan dapat turut serta menjaga proses demokrasi ini agar berjalan dengan baik, tanpa ada gangguan yang merusak.
Perbedaan pandangan politik, menurut Rihel, adalah sesuatu yang wajar dalam demokrasi. Namun, perbedaan ini tidak boleh menjadi pemicu konflik atau merusak hubungan antarwarga. Justru, perbedaan pilihan harus dijadikan sebagai ajang untuk memperkuat persatuan, bukan sebaliknya. Pesan ini sangat penting diingat oleh seluruh masyarakat, terutama di masa-masa Pilkada seperti sekarang.
Selain sosialisasi yang merata, ada satu hal penting lain yang perlu diperhatikan dalam Pilkada, yakni pemenuhan hak pilih bagi kelompok marjinal rentan. Komnas HAM Papua, melalui Ketua Penegakan dan Pemajuan HAM Melchior Weruin, menyoroti kurang maksimalnya pemenuhan hak pilih bagi kelompok seperti penyandang disabilitas, pasien, tenaga kesehatan, dan tahanan.
Hal ini adalah tantangan yang harus segera diatasi oleh pihak KPU, agar kelompok-kelompok ini tidak kehilangan hak mereka dalam Pilkada 2024. Komnas HAM Papua mencatat bahwa saat Pemilu Februari 2024, pendataan pemilih disabilitas tidak dilakukan dengan baik, sehingga banyak dari mereka yang tidak bisa menyalurkan hak suaranya.
Begitu pula dengan tahanan yang ada di beberapa Polres serta narapidana di lembaga pemasyarakatan. KPU harus memastikan bahwa kelompok-kelompok ini dapat ikut serta dalam Pilkada tanpa ada hambatan berarti.
Melchior juga menekankan pentingnya distribusi logistik yang tepat waktu agar tidak menghambat proses pemungutan suara. Pada pemilu sebelumnya, ada catatan terkait keterlambatan distribusi logistik di Papua, yang terjadi hanya satu hari sebelum hari pemungutan suara.
Hal-hal seperti ini harus diperbaiki, agar semua pemilih, termasuk kelompok marjinal rentan, bisa menggunakan hak pilih mereka dengan mudah.
Pilkada serentak 2024 adalah momentum penting dalam demokrasi di Indonesia. Partisipasi masyarakat sangatlah krusial dalam menentukan siapa yang layak memimpin daerah mereka. Namun, partisipasi ini tidak akan maksimal jika sosialisasi tidak dilakukan secara merata dan jika kelompok marjinal rentan tidak diberikan akses yang memadai untuk menyalurkan hak pilihnya.
Menggunakan hak pilih adalah tanggung jawab bersama. Setiap individu memiliki peran dalam menjaga keberlangsungan demokrasi yang sehat dan berkualitas.
Oleh karena itu, seluruh masyarakat, tanpa terkecuali, harus diajak dan diberi akses penuh untuk berpartisipasi dalam Pilkada ini. Hanya dengan partisipasi aktif dari semua lapisan masyarakat, Pilkada 2024 bisa menghasilkan pemimpin yang benar-benar mewakili kepentingan rakyat.
Mari kita bersama-sama menjaga keamanan dan ketertiban selama tahapan Pilkada berlangsung. Jangan biarkan isu-isu yang memecah belah persatuan merusak keharmonisan kita. Partisipasi aktif dalam Pilkada adalah bentuk tanggung jawab kita sebagai warga negara yang baik. Mari kita wujudkan Pilkada yang damai, demokratis, dan berkualitas. Gunakan hak pilihmu, dan jadilah bagian dari perubahan!
)* Penulis adalah kontributor Ruang Baca Nusantara