Oleh: Dharma Sulaiman *(
Pilkada serentak 2024 merupakan momen penting dalam kehidupan demokrasi Indonesia. Keberhasilan penyelenggaraan Pilkada tidak hanya bergantung pada kesiapan teknis dari penyelenggara, tetapi juga pada partisipasi aktif masyarakat. Untuk mewujudkan Pilkada yang sukses, jujur, dan adil, semua elemen masyarakat harus berperan serta secara aktif dalam berbagai tahap pemilihan. Dari sosialisasi, pencegahan hoaks, hingga pelaksanaan pemilihan di Tempat Pemungutan Suara (TPS), keterlibatan aktif masyarakat adalah kunci penting untuk menciptakan demokrasi yang sehat.
Partisipasi masyarakat dalam Pilkada tidak hanya sebatas memberikan suara pada hari pemungutan, tetapi juga melibatkan kesadaran akan pentingnya menjaga integritas proses demokrasi secara keseluruhan. Partisipasi aktif dapat diwujudkan dalam berbagai bentuk, seperti mengikuti sosialisasi yang diselenggarakan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan lembaga terkait, melawan penyebaran hoaks yang dapat memecah belah, serta menjaga ketertiban dan kedamaian selama tahapan pemilihan berlangsung.
Sebagai contoh, KPU Kabupaten Kolaka Utara dan KPU Kabupaten Banyumas telah mengadakan Kirab Pilkada 2024 untuk menyosialisasikan pentingnya pemilihan yang jujur dan adil. Kegiatan ini melibatkan masyarakat secara langsung melalui acara-acara budaya dan hiburan yang digelar di setiap kecamatan. Kirab Pilkada bukan hanya sekadar acara seremoni, tetapi juga menjadi cara efektif untuk mendekatkan proses demokrasi kepada masyarakat, meningkatkan kesadaran pentingnya memilih, dan mendorong partisipasi aktif warga.
Suksesnya Pilkada 2024 juga sangat bergantung pada sinergi antara berbagai lembaga pemerintah dan masyarakat. Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Provinsi Kepulauan Riau, misalnya, telah berkomitmen untuk memastikan kelancaran komunikasi dan informasi di seluruh wilayah, terutama di daerah yang memiliki keterbatasan akses internet. Hal ini penting karena memastikan bahwa semua TPS dapat terhubung dengan baik, sehingga proses rekapitulasi suara dapat berjalan tanpa hambatan.
Kesiapan infrastruktur telekomunikasi juga menjadi fokus utama untuk menjamin transparansi dan aksesibilitas Pilkada. Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi Kepulauan Riau, Hasan menegaskan pentingnya memperkuat jaringan komunikasi untuk melawan penyebaran hoaks dan memastikan netralitas aparatur sipil negara (ASN). Upaya ini penting untuk menjaga integritas Pilkada serta meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap proses dan hasil pemilu.
Seiring berkembangnya teknologi, tantangan utama dalam penyelenggaraan Pilkada adalah penyebaran informasi palsu atau hoaks, ujaran kebencian, dan isu yang menyangkut suku, agama, ras, dan antar golongan (SARA). Informasi yang tidak benar ini berpotensi memecah belah masyarakat dan menciptakan ketidakstabilan sosial. Oleh karena itu, penting bagi masyarakat untuk selalu memverifikasi informasi yang diterima dan tidak mudah terpancing oleh isu yang tidak bertanggung jawab.
Pemerintah dan berbagai pihak terkait, seperti Diskominfo dan KPU, telah berkomitmen untuk menangkal penyebaran hoaks melalui kampanye masif di media sosial dan media lainnya. Kepala Diskominfo Kepri, Hasan, menegaskan bahwa pemerintah akan menjadi garda terdepan dalam melawan hoaks yang dapat menimbulkan keresahan di masyarakat. Hasan menambahkan, pihaknya akan memperkuat jaringan komunikasi dan informasi di seluruh wilayah, termasuk daerah yang memiliki konektivitas terbatas.
Selain itu, salah satu kunci penting untuk meningkatkan partisipasi aktif masyarakat adalah melalui edukasi dan sosialisasi. KPU di berbagai daerah telah menggelar program sosialisasi pemilih, seperti Kirab Pilkada yang dilakukan di Kabupaten Bekasi dan Banyumas. Acara kirab ini melibatkan seni dan budaya lokal untuk menarik minat masyarakat, sekaligus memberikan pemahaman yang lebih baik tentang pentingnya menggunakan hak pilih.
Ketua KPU Kabupaten Bekasi, Ali Rido menekankan bahwa kirab ini bertujuan untuk menciptakan pemilih yang cerdas dan mendorong partisipasi masyarakat. Selain itu, kegiatan ini menjadi sarana untuk memberikan informasi mengenai tahapan pemilihan, calon yang akan bertarung, dan tanggal pemungutan suara, sehingga masyarakat lebih siap menghadapi hari pemungutan suara.
Pilkada yang sukses tidak hanya tercermin dari tingginya tingkat partisipasi, tetapi juga dari terlaksananya pemilihan yang damai, transparan, dan inklusif. Pemerintah daerah, KPU, Bawaslu, dan elemen masyarakat lainnya memiliki tanggung jawab bersama untuk menjaga kondusivitas selama Pilkada. Seperti yang diutarakan oleh Pj Sekretaris Daerah Kabupaten Bekasi, Jaoharul Alam, setiap pihak harus menjaga kesatuan dan persatuan selama proses Pilkada, sehingga Pilkada 2024 dapat berjalan dengan aman dan damai.
Dengan berbagai upaya yang dilakukan oleh pemerintah dan lembaga terkait, serta partisipasi aktif masyarakat, diharapkan Pilkada serentak 2024 dapat terlaksana dengan sukses, membawa pemimpin-pemimpin daerah yang berkualitas, dan menciptakan demokrasi yang lebih matang di Indonesia.
Pilkada 2024 bukan hanya sekadar pemilihan, tetapi sebuah momentum untuk memperkuat demokrasi Indonesia. Partisipasi aktif masyarakat, dukungan infrastruktur komunikasi, serta kerja sama antar lembaga merupakan komponen utama dalam mewujudkan Pilkada yang sukses, jujur, dan adil. Melalui edukasi, sosialisasi, dan penekanan pada integritas pemilu, masyarakat diharapkan dapat mengambil peran aktif dalam menentukan masa depan daerahnya masing-masing. Mari bersama-sama wujudkan Pilkada 2024 yang sukses dan berkualitas!
*( Penulis adalah mahasiswa asal Makassar domisili Jawa Tengah