Oleh Yusril Rauf )*
Pemuda Aceh kian berbangga melihat perkembangan yang luar biasa melalui program Aneuk Muda Aceh Unggul dan Hebat (AMANAH), sebuah inisiatif yang digagas oleh Kepala BIN Jenderal Polisi (Purn.) Prof. Dr. Budi Gunawan, S.H., M.Si., Ph.D., P.S.M., berdasarkan mandat dari Presiden Joko Widodo. Program ini menjadi angin segar bagi generasi muda Aceh, yang selama ini berupaya mencari ruang untuk mengembangkan potensi diri di bidang kreativitas, bisnis, dan teknologi. AMANAH hadir sebagai jawaban atas kebutuhan mendesak ini, menciptakan wadah untuk memupuk inovasi dan membangun jembatan yang menghubungkan Aceh dengan dunia luar.
Dalam banyak aspek, Aceh memiliki potensi besar. Aceh sebagai wilayah yang kaya akan budaya, sejarah, dan sumber daya alam, dimana provinsi ini telah menunjukkan kekuatan yang luar biasa. Namun, tidak bisa dipungkiri bahwa dalam hal inovasi dan perkembangan ekonomi berbasis kreativitas, beberapa bagian dari pemuda Aceh masih tertinggal di sejumlah aspek dibandingkan dengan wilayah lain di Indonesia. Melalui AMANAH, BIN secara strategis menyiapkan Aceh untuk mengejar ketertinggalan tersebut, memberikan kesempatan yang sama bagi pemuda Aceh untuk bersaing di tingkat nasional dan internasional.
Gedung AMANAH yang diresmikan pada 15 Oktober 2024 tidak hanya menjadi simbol fisik dari program ini, tetapi juga pusat kegiatan yang berfungsi sebagai titik temu bagi generasi muda Aceh. AMANAH dirancang untuk menjadi pusat inovasi, tempat mengasah keterampilan di berbagai bidang, mulai dari bisnis, teknologi, seni, hingga industri kreatif. Gedung ini dilengkapi dengan berbagai fasilitas modern, termasuk ruang kerja bersama, studio produksi, laboratorium teknologi, serta pusat pelatihan dan pengembangan keterampilan.
Bagi pemuda Aceh, kehadiran AMANAH sangat penting. Gedung ini memberikan ruang di mana ide-ide segar bisa tumbuh dan berkolaborasi. Anak-anak muda yang selama ini mungkin merasa tidak memiliki akses atau fasilitas yang memadai untuk mengembangkan kreativitas, kini dapat menggunakan gedung ini untuk berinovasi. Program pelatihan, workshop, dan seminar yang diadakan di AMANAH membuka wawasan tentang berbagai peluang yang ada di dunia luar dan tentu saja menjadi langkah penting untuk membuka akses ke peluang global.
Salah satu aspek yang paling menarik dari program AMANAH adalah visi besar BIN dalam menghubungkan Aceh dengan dunia internasional. Di era globalisasi ini, inovasi dan kreativitas tidak hanya penting di tingkat lokal, tetapi juga harus mampu bersaing di pasar global. AMANAH, melalui program-programnya, bertujuan untuk menjadikan Aceh sebagai pusat inovasi yang terhubung dengan pasar global.
BIN secara aktif menggandeng mitra internasional untuk mendukung pengembangan program ini. Kolaborasi dengan pelaku industri, akademisi, dan pemerintah di luar negeri membuka peluang besar bagi pemuda Aceh untuk terlibat dalam proyek-proyek internasional. Program AMANAH juga dirancang untuk mendorong generasi muda, untuk lebih percaya diri dalam mengejar peluang global. Melalui berbagai kegiatan seperti kompetisi inovasi, pelatihan kewirausahaan, dan pertukaran internasional, pemua Aceh diberi kesempatan untuk memperluas jaringan, belajar dari yang terbaik, dan membawa ide-ide inovatif kami ke pasar internasional.
AMANAH bukan hanya tentang inovasi teknologi dan bisnis. Program ini juga sangat fokus pada pengembangan ekonomi kreatif, sebuah sektor yang memiliki potensi besar di Aceh. Ahlul Fikri, salah satu mahasiswa Arsitektur Universitas Syiah Kuala Banda Aceh yang juga peraih Juara dua di Tenun Competition AMANAH, menyatakan AMANAH telah memberikan ruang eksistensial bagi kreatifitas tenun Aceh di tangan anak muda. Ia telah berhasil membawa konsep desain rumah Aceh yang diselipkan beberapa motif bungong jeumpa (bunga cempaka) dan motif cakra donya, melambangkan perdamaian masyarakat di Aceh. Simbol harapan itu diwakili oleh bentuk bagian depan cakra donya atau lonceng raksasa peninggalan Kesultanan Samudra Pasai. Simbol harapan ini baginya adalah representasi bagaimana AMANAH juga menjadi harapan bagi anak muda Aceh
Salah satu program unggulan lainnya adalah pembibitan Kopi Robusta Lamno di Desa Pante Keutapang, Kecamatan Jaya, Kabupaten Aceh Jaya. Program ini mendapat dukungan penuh dari Presiden Joko Widodo melalui Badan Intelijen Negara, yang tidak hanya bertujuan meningkatkan produktivitas kopi lokal, tetapi juga memberdayakan generasi muda Aceh melalui sektor pertanian kopi.
Menurut M. Haris, salah satu pembudidaya kopi robusta di Aceh Jaya, pembibitan Kopi Robusta Lamno memiliki potensi besar untuk menjadi sentra ekonomi baru di Kabupaten Aceh Jaya. Selain cita rasanya yang sesuai dengan selera masyarakat Aceh, kopi tersebut juga memiliki keistimewaan bagi konsumen yang memiliki riwayat sakit asam lambung.
Bibit Kopi Robusta Lamno yang dikembangkan oleh AMANAH dengan bantuan pemuda Lamno di Desa Pante Keutapang, Kecamatan Jaya, Kabupaten Aceh Jaya. Pembudidayaan kopi robusta di wilayah Lamno dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan memberikan peluang ekonomi baru. Haris pun berharap dengan tercapainya target pembibitan kopi robusta dari Lamno ini dapat menjadi andalan dan membawa perubahan ekonomi yang signifikan bagi masyarakat lokal.
Dengan semua peluang yang ditawarkan oleh AMANAH, harapan banyak pemuda Aceh adalah agar program ini terus berkelanjutan dan semakin berkembang serta berharap AMANAH dapat menjangkau lebih banyak lagi pemuda di seluruh Aceh, termasuk mereka yang berada di daerah-daerah terpencil. Dengan keberlanjutan dan ekspansi program ini, Aceh percaya bahwa AMANAH dapat menjadi pusat inovasi yang tidak hanya membanggakan Aceh, tetapi juga Indonesia.
Dengan dukungan BIN, AMANAH telah memulai langkah awal yang luar biasa. Kini saatnya generasi muda Aceh, melangkah maju dan menjadikan AMANAH sebagai jembatan yang menghubungkan kami dengan dunia.
)* penulis merupakan mahasiswa Aceh