Oleh: Ayu Safira Lestari
Kepemimpinan Presiden Joko Widodo sejak 2014 telah membawa perubahan signifikan dalam perekonomian Indonesia. Presiden RI ketujuh ini secara konsisten mengarahkan negara menuju transformasi ekonomi yang lebih berkelanjutan.
Dengan tekad untuk memajukan perekonomian nasional, Presiden Jokowi mendorong peningkatan investasi yang tidak hanya memberi dampak jangka pendek, tetapi juga membangun fondasi ekonomi yang kuat untuk masa depan. Hal ini sejalan dengan visi besar yang dimilikinya untuk menjadikan Indonesia sebagai salah satu kekuatan ekonomi utama dunia.
Langkah strategis Presiden Jokowi dalam menghadapi tantangan global terbukti dengan optimalisasi penggunaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Dengan mengalokasikan APBN pada sektor-sektor produktif dan pembangunan infrastruktur, Presiden Jokowi telah menciptakan ruang bagi investasi domestik dan asing untuk terus berkembang.
Transformasi ekonomi yang dipimpinnya bertujuan mendorong Indonesia bersaing di tingkat global dan mengokohkan fondasi pertumbuhan ekonomi jangka panjang. Presiden Jokowi secara tegas menekankan bahwa peran APBN harus berfokus pada percepatan kemajuan Indonesia, yang mencakup tidak hanya pembangunan fisik tetapi juga memperkuat daya tarik investasi di sektor-sektor strategis.
Staf Khusus Presiden Bidang Ekonomi, Arif Budimanta, menyampaikan bahwa pemerintah terus berupaya menjaga momentum pertumbuhan dengan melanjutkan reformasi struktural. Salah satu kebijakan utama yang diambil adalah mengurangi ketergantungan pada konsumsi rumah tangga dan mulai mengalihkan fokus ekonomi ke sektor-sektor yang lebih produktif seperti investasi dan ekspor.
Reformasi ini dilakukan untuk memperkuat daya saing Indonesia di tengah persaingan global yang semakin ketat, serta memperkuat ekonomi domestik. Pemerintah berkomitmen untuk terus menjaga stabilitas ekonomi sekaligus memastikan bahwa pertumbuhan investasi dapat diandalkan sebagai pilar utama dalam pembangunan ekonomi jangka panjang.
Lebih jauh lagi, Presiden Jokowi menekankan pentingnya pengelolaan APBN yang efektif untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia. Dengan fokus pada penguatan infrastruktur, pemerintah telah berhasil memperbaiki iklim investasi, menjadikan Indonesia sebagai tujuan utama investor di Asia Tenggara.
Infrastruktur yang lebih baik memungkinkan penurunan biaya logistik dan produksi, sehingga menciptakan keuntungan bagi investor di sektor manufaktur, teknologi, dan industri lainnya. Kebijakan ini juga memastikan bahwa investasi yang masuk tidak hanya memberikan manfaat ekonomi secara langsung, tetapi juga menciptakan lapangan kerja baru dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.
Pemerintah tidak hanya berfokus pada sektor-sektor tradisional, tetapi juga mendorong investasi pada sektor energi hijau. Sebagai contoh dalam forum tingkat dunia yang terakhir berlangsung, yakni International Sustainability Forum (ISF), Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi, menjelaskan bahwa di bawah kepemimpinan Presiden RI yang mulai menjabat sejak 2014, Indonesia semakin menonjolkan pentingnya investasi pada energi bersih.
Presiden RI Joko Widodo menunjukkan komitmen terhadap ekonomi hijau sebagai pendorong pertumbuhan berkelanjutan. Potensi besar Indonesia di sektor energi terbarukan, seperti energi surya dan hidro, telah menarik minat investor global yang ingin terlibat dalam proyek-proyek energi bersih di Indonesia.
Langkah-langkah ini bukan hanya bertujuan untuk menjaga pertumbuhan ekonomi nasional, tetapi juga mengantisipasi perubahan iklim global. Investasi hijau yang berkembang akan memastikan bahwa perekonomian Indonesia tidak hanya menguntungkan secara finansial, tetapi juga ramah lingkungan dan berkelanjutan.
Retno Marsudi menekankan bahwa kolaborasi dengan berbagai negara dan perusahaan multinasional dalam sektor energi terbarukan menempatkan Indonesia di garis depan perubahan global menuju ekonomi hijau.
Dengan demikian, investasi yang masuk ke sektor ini bukan hanya membantu memenuhi kebutuhan energi nasional, tetapi juga memperkuat posisi Indonesia sebagai pemain utama dalam transisi energi bersih global.
Upaya Presiden RI ketujuh dalam menciptakan ekosistem investasi yang kondusif telah menghasilkan berbagai capaian penting. Peningkatan investasi di sektor infrastruktur, energi bersih, dan manufaktur menunjukkan bahwa reformasi ekonomi yang dilakukan tidak hanya bersifat jangka pendek.
Seluruh hal tersebut adalah langkah strategis yang memastikan bahwa perekonomian Indonesia dapat tumbuh secara berkelanjutan. Reformasi struktural yang dilakukan pemerintah memperkuat ketahanan ekonomi Indonesia dalam menghadapi tantangan global dan gejolak ekonomi dunia. Ketahanan ini juga menjadi modal penting bagi Indonesia untuk mengantisipasi dampak negatif dari ketidakpastian ekonomi global.
Pemerintah juga telah berkomitmen untuk terus memperbaiki kebijakan yang dapat mendorong kemudahan berbisnis di Indonesia. Reformasi regulasi yang telah dilakukan melalui program Omnibus Law menjadi salah satu kebijakan yang berperan penting dalam menarik minat investor asing.
Dengan mengurangi hambatan birokrasi dan mempercepat proses perizinan, investor kini lebih mudah untuk menjalankan bisnis mereka di Indonesia. Presiden Jokowi memahami bahwa kepercayaan investor sangat penting untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, oleh karena itu ia terus menekankan pentingnya transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan investasi.
Dengan keberhasilan dalam menciptakan lingkungan investasi yang menarik, Indonesia kini menjadi salah satu kekuatan ekonomi yang diperhitungkan di kawasan dan dunia. Presiden RI kelahiran Kota Surakarta ini telah menunjukkan komitmennya dalam membangun fondasi ekonomi yang tidak hanya kuat, tetapi juga berkelanjutan.
Melalui peningkatan investasi, transformasi struktural, dan fokus pada energi bersih, Indonesia siap menghadapi masa depan dengan lebih tangguh dan kompetitif. Lompatan investasi yang terjadi tidak hanya mencerminkan keberhasilan kebijakan pemerintah, tetapi juga menandai masa depan ekonomi Indonesia yang lebih berdaya saing dan berkelanjutan.
*) Konsultan Kebijakan Ekonomi – Forum Ekonomi Rakyat