Oleh : Herman Aditya )*
Di era digital saat ini, media sosial (medsos) telah menjadi platform utama dalam berbagi informasi dan berdiskusi, terutama menjelang pemilihan kepala daerah (Pilkada). Peran medsos dalam memengaruhi opini publik dan mobilisasi pemilih tidak bisa dipandang remeh. Namun, dengan kekuatan tersebut juga datang tanggung jawab untuk menggunakan platform ini secara bijak. Mengingat pentingnya Pilkada dalam menentukan masa depan daerah, kesadaran pengguna akan dampak dari setiap unggahan menjadi sangat krusial.
Salah satu tantangan terbesar di medsos adalah maraknya penyebaran informasi yang tidak akurat atau hoaks. Menjelang Pilkada, berbagai isu sering kali diputarbalikkan atau disalahartikan untuk mendiskreditkan calon tertentu. Oleh karena itu, penting bagi setiap pengguna untuk memverifikasi informasi sebelum membagikannya. Pastikan sumber informasi tersebut kredibel dan dapat dipercaya. Ini adalah langkah awal untuk menghindari penyebaran berita palsu yang dapat merusak reputasi calon dan mengelabui pemilih.
Selain memverifikasi informasi, pengguna medsos juga harus kritis terhadap konten yang mereka temui. Jangan hanya terpaku pada headline atau judul yang menarik perhatian. Bacalah dengan seksama dan cermati konteks dari informasi tersebut. Dengan cara ini, kita dapat membedakan antara informasi yang bermanfaat dan yang hanya bersifat provokatif. Kritis dalam konsumsi informasi bukan hanya melindungi diri sendiri, tetapi juga membantu menjaga integritas ruang publik.
Kabid Humas Polda Maluku Utara, Kombes Pol. Bambang Suharyono, menegaskan bahwa masyarakat harus lebih berhati-hati dalam menerima dan membagikan informasi yang tersebar di medsos jelang pelaksanaan Pilkada 2024. Kemudian pihaknya juga berharap kepada masyarakat agar lebih cermat dalam menggunakan medsos dan tidak ikut menyebarkan informasi yang belum jelas kebenarannya.
Di sisi lain, medsos juga bisa dimanfaatkan sebagai alat untuk mengedukasi masyarakat. Pengguna dapat berbagi informasi tentang program, visi, dan misi para calon pemimpin. Dengan menyebarkan konten yang informatif, kita membantu orang lain untuk membuat keputusan yang lebih baik saat memilih. Selain itu, ajakan untuk berdiskusi tentang isu-isu penting dapat mendorong keterlibatan yang lebih aktif dari masyarakat, menjadikan Pilkada bukan hanya sekadar acara formal, tetapi juga peristiwa yang melibatkan banyak pihak.
Etika komunikasi di medsos juga tidak kalah penting. Menggunakan bahasa yang santun dan menghargai pandangan orang lain adalah salah satu cara untuk menciptakan diskusi yang sehat. Hindari ujaran kebencian dan serangan pribadi terhadap calon atau pendukungnya. Menciptakan suasana yang kondusif di medsos tidak hanya bermanfaat bagi diri sendiri, tetapi juga bagi komunitas secara keseluruhan. Setiap orang memiliki hak untuk berpendapat, dan menghargai perbedaan pandangan adalah bagian dari sikap dewasa dalam berpolitik.
Satu hal yang sering dilupakan adalah dampak jangka panjang dari jejak digital yang kita buat. Unggahan di medsos dapat bertahan lama dan dilihat oleh banyak orang, termasuk generasi mendatang. Oleh karena itu, penting untuk berpikir jangka panjang sebelum memposting. Tanyakan pada diri sendiri: “Apakah ini bermanfaat? Apakah ini akan menambah nilai dalam diskusi?” Jika tidak, mungkin lebih baik untuk tidak membagikannya. Kesadaran ini akan membantu kita menjadi pengguna medsos yang lebih bertanggung jawab.
Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Jawa Tengah, Haerudin mengatakan menjelang masa kampanye Pilkada 2024, pihaknya siap bergerilya memantau media sosial. Hal itu menjadi salah satu upaya untuk menjaga kondusivitas di Jawa Tengah jelang pelakanaan Pilkada 2024. Pihaknya juga mendorong agar generasi muda dapat membantu menjaga kondusivitas saat Pilkada. Caranya, dengan turut serta memberikan narasi positif dan menyejukkan di jagad maya.
Selain itu, ajakan untuk berpartisipasi dalam pemilihan juga dapat disampaikan melalui medsos. Mendorong teman dan keluarga untuk menggunakan hak suara mereka adalah salah satu cara untuk meningkatkan angka partisipasi pemilih. Membagikan informasi tentang cara mendaftar sebagai pemilih, tanggal pemungutan suara, dan pentingnya suara dalam demokrasi akan sangat membantu dalam membangun kesadaran kolektif. Dengan mengajak orang lain untuk terlibat, kita berkontribusi dalam menciptakan komunitas yang lebih aktif dan peduli terhadap proses demokrasi.
Keterlibatan masyarakat dalam Pilkada bukan hanya tentang memilih, tetapi juga tentang memahami peran masing-masing dalam menentukan masa depan daerah. Dalam hal ini, medsos menjadi jembatan yang menghubungkan antara calon pemimpin dan masyarakat. Penggunaan medsos secara bijak menjelang Pilkada merupakan langkah penting dalam membangun demokrasi yang sehat dan transparan.
Dengan semua tantangan dan tanggung jawab yang ada, bijak dalam menggunakan medsos menjelang Pilkada 2024 adalah kunci untuk menciptakan suasana demokrasi yang sehat. Setiap individu memiliki peran dalam membangun masyarakat yang informatif dan kritis. Dengan kesadaran, verifikasi informasi, serta komunikasi yang etis, kita bisa menjadikan medsos sebagai sarana untuk memperkuat demokrasi dan mendorong partisipasi yang lebih luas. Mari bersama-sama kita manfaatkan media sosial untuk tujuan yang positif, mendukung pemilihan yang transparan, adil, dan demokratis, demi masa depan yang lebih baik bagi daerah kita.
)* Penulis adalah pengamat politik dalam negeri