ISF 2024 Hasilkan Sejumlah Kesepakatan Penting

Indonesia Sustainability Forum (ISF) 2024 yang berlangsung di Jakarta telah menghasilkan sejumlah kesepakatan penting dalam upaya mendorong ekonomi hijau dan keberlanjutan.

Forum yang dihadiri oleh ribuan peserta dari berbagai negara ini menjadi momentum bagi Indonesia untuk memperkuat kolaborasi internasional dalam menghadapi tantangan perubahan iklim.

Menko Marves, Luhut Binsar Pandjaitan, menyampaikan bahwa ISF 2024 berhasil mencatat beberapa kesepakatan strategis, salah satunya adalah terkait ekspor listrik ke Singapura.

“Ya lagi jalan, sudah tanda tangan itu (MoU),” ujar Luhut.

Luhut mengungkap apabila besaran listrik yang di ekspor ke Singapura adalah sebesar 2 Gigawatt. Adapun listrik itu bersumber dari Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) yang berada di Batam, Kepulauan Riau.

Bahkan, Luhut menilai angka ekspor listrik yang masuk dalam kategori listrik ramah lingkungan tersebut bisa berubah.

“Itu kan tadi dibilang 2, pertama 2 gigawatt ya. Nanti bisa aja berkembang, bisa, nanti tambah. Kita lihat lah, itu yang paling baik,” ujar Luhut.,” tambahnya.

Kendati demikian, Luhut memastikan bahwa Pemerintah tetap memprioritaskan listrik untuk kebutuhan masyarakat Indonesia.

“Kita harus juga liat kebutuhan dalam negeri kan. Jangan semua kita ekspor, nanti kita nggak punya,” kata Luhut.

Sementara itu, Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin menegaskan bahwa Indonesia memiliki komitmen yang tinggi untuk berperan aktif dalam mewujudkan pembangunan berkelanjutan. Di antaranya dilakukan melalui penguatan kerja sama internasional.

Wapres juga menilai terdapat sejumlah ajakan dalam upaya memajukan pembangunan global.

“Saya mengajak para pemimpin dunia untuk bersama-sama mengoptimalkan kerja sama internasional di bidang teknologi hijau,” ujar Wapres Ma’ruf.

Lebih lanjut, dirinya juga mengajak pemimpin dunia untuk merumuskan kebijakan yang berkeadilan.

“Kedua, mari kita bersinergi dalam merumuskan inisiatif kebijakan global yang inklusif dan berkeadilan,” tuturnya.

Terakhir atau yang ketiga, Wapres Ma’ruf mendukung adanya optimalisasi peran lembaga keuangan untuk pembiayaan proyek hijau agar dapat memberikan manfaat nyata bagi masyarakat.

“Ketiga, mari kita dorong perluasan peran lembaga keuangan internasional dalam pembiayaan proyek hijau di negara berkembang,” ujar Wapres.

*

Back To Top