Arahan Presiden Prabowo Jadi Langkah Tegas Perangi Narkoba

Oleh : Salsabila Pratama )*

Arahan Presiden Prabowo Subianto untuk memberantas narkoba secara tegas menjadi sinyal kuat bahwa pemerintah tidak akan mundur selangkah pun dalam menghadapi ancaman ini. Komitmen ini tidak hanya sekadar wacana, tetapi sudah diterjemahkan ke dalam aksi nyata di berbagai wilayah. Di bawah komando Presiden, seluruh jajaran penegak hukum dan pemerintah daerah diminta bergerak serempak, menjadikan pemberantasan narkoba sebagai prioritas utama.

Hal ini bukan hanya soal hukum, tetapi juga menyangkut masa depan bangsa yang tengah digerogoti oleh bahaya narkoba. Generasi muda yang seharusnya menjadi harapan, kini justru menjadi sasaran utama kejahatan ini. Dengan langkah-langkah strategis, arahan ini diharapkan dapat menciptakan lingkungan yang lebih aman, bersih, dan bebas dari pengaruh narkoba.

Kapolda Lampung, Irjen Pol Helmy Santika, mengambil langkah konkret untuk menindaklanjuti arahan ini. Dalam waktu satu bulan, operasi besar-besaran digelar oleh Direktorat Reserse Narkoba Polda Lampung, menghasilkan pengungkapan narkotika senilai Rp14,7 miliar.

Sebanyak 215 tersangka dari 159 laporan polisi berhasil diamankan, bersama barang bukti yang mencakup ganja, sabu, pil ekstasi, hingga obat berbahaya lainnya. Angka ini mencerminkan seriusnya ancaman narkoba di wilayah tersebut, namun sekaligus menunjukkan dedikasi aparat dalam memerangi kejahatan ini.

Keberhasilan ini tidak berhenti pada pengungkapan semata. Helmy Santika menekankan pentingnya pendekatan holistik, termasuk pendalaman indikasi tindak pidana pencucian uang untuk membongkar aliran dana kejahatan narkoba.

Tidak hanya itu, pendekatan berbasis komunitas juga digalakkan dengan mengubah zona merah peredaran narkoba menjadi Kampung Tangguh Bebas Narkoba. Langkah ini melibatkan berbagai pihak, seperti pemerintah daerah, tokoh masyarakat, dan lembaga pendidikan, untuk menciptakan lingkungan yang benar-benar bersih dari ancaman narkoba.

Sikap tegas juga ditunjukkan terhadap aparat yang terlibat dalam kejahatan narkoba. Helmy memastikan tidak ada toleransi bagi anggota polisi yang terlibat, menegaskan bahwa integritas menjadi pondasi utama dalam tugas kepolisian. Komitmen ini tidak hanya untuk menjaga kepercayaan masyarakat, tetapi juga untuk mewujudkan visi Presiden Prabowo menjadikan Indonesia sebagai negara yang aman, tertib, dan bebas dari kejahatan.

Tidak hanya di Lampung, upaya serupa juga dilakukan oleh Polres Pelabuhan Tanjung Priok di Jakarta Utara. Dalam kurun waktu satu bulan, tim Reserse Narkoba di wilayah tersebut berhasil mengungkap beberapa kasus besar, termasuk penyitaan puluhan kilogram ganja dan ratusan butir ekstasi.

Operasi ini dipimpin oleh Kasat Resnarkoba AKP Anggoro Winardi, yang menggarisbawahi pentingnya dukungan masyarakat dalam pelaporan kasus narkoba. Peran aktif masyarakat menjadi salah satu kunci keberhasilan penegakan hukum di wilayah tersebut.

Keberhasilan di Tanjung Priok juga menunjukkan pentingnya kerja sama antara polisi dan masyarakat dalam mengungkap jaringan narkoba yang lebih besar. Langkah ini sejalan dengan arahan Presiden untuk memastikan Indonesia bebas dari jaringan narkoba internasional.

Kapolres Pelabuhan Tanjung Priok, AKBP Indrawienny Panjiyoga, menegaskan bahwa pihaknya terus berupaya mengamankan wilayah strategis, termasuk kawasan pelabuhan, yang kerap menjadi pintu masuk peredaran narkoba.

Di sisi lain, Polres PALI Sumatera Selatan juga menunjukkan langkah proaktif dengan membentuk Satuan Tugas Berantas Narkoba. Dalam rapat koordinasi bersama pemerintah daerah dan tokoh masyarakat, Kapolres PALI, AKBP Khairu Nasrudin, menyampaikan komitmen penuh untuk melindungi generasi muda dari bahaya narkoba. Program ini menjadi wujud nyata dari dukungan terhadap program Asta Cita Presiden yang menekankan pentingnya pemberantasan narkoba sebagai prioritas nasional.

Langkah ini menunjukkan bahwa pemberantasan narkoba bukan hanya menjadi tugas kepolisian, tetapi juga melibatkan berbagai elemen pemerintah daerah. Dengan sinergi yang kuat, program ini diharapkan dapat melindungi generasi muda dari ancaman narkoba yang semakin kompleks.

Komitmen ini tidak hanya menjadi tugas jangka pendek, tetapi juga visi jangka panjang untuk menciptakan Indonesia yang lebih aman dan sehat. Presiden Prabowo dengan tegas mengarahkan seluruh elemen negara untuk bersama-sama melawan narkoba. Arahan ini menjadi pengingat bahwa tugas besar ini tidak dapat diselesaikan hanya oleh satu institusi, melainkan memerlukan kerja sama lintas sektoral.

Integritas dan disiplin yang dijunjung tinggi oleh setiap personel kepolisian juga menjadi faktor penting dalam membangun kepercayaan masyarakat. Kapolda Lampung Helmy Santika, misalnya, berkomitmen untuk menindak tegas siapa pun yang terlibat dalam peredaran narkoba, termasuk jika pelakunya adalah anggota kepolisian. Sikap tanpa toleransi ini menjadi pesan kuat bahwa pemberantasan narkoba harus dilakukan tanpa pandang bulu.

Tantangan besar masih ada di depan, tetapi langkah konkret yang telah diambil menunjukkan bahwa perubahan nyata sedang terjadi. Dengan melibatkan berbagai elemen masyarakat, pemerintah, dan penegak hukum, perang melawan narkoba menjadi lebih dari sekadar kampanye, melainkan komitmen nasional untuk melindungi masa depan bangsa.

Kita semua, sebagai bagian dari masyarakat, memiliki peran penting dalam mendukung upaya ini. Dengan melaporkan aktivitas mencurigakan, mendukung program pencegahan, dan mendidik generasi muda tentang bahaya narkoba, kita dapat bersama-sama menciptakan lingkungan yang lebih sehat.

Selain itu, upaya untuk terus memperkuat sinergi dan menjaga integritas dapat menciptakan Indonesia yang bebas dari ancaman narkoba. Mari bersama-sama berperan aktif dalam perjuangan ini, karena masa depan generasi muda kita ada di tangan kita semua.

)* Penulis adalah kontributor Ruang Baca Nusantara

Back To Top