Jakarta – Dalam langkah strategis untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan memenuhi kebutuhan hunian yang layak, Presiden Prabowo Subianto meluncurkan program 3 juta unit rumah untuk masyarakat sipil. Program ini bertujuan untuk menyediakan akses perumahan yang terjangkau bagi seluruh lapisan masyarakat di Indonesia.
Program pembangunan 3 juta rumah per tahun pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka dinilai bisa memberikan dampak multiplier effect ke daerah. Wakil Ketua Majelis Permusyaratan Rakyat (MPR) RI, Edhi Baskoro Yudhoyono (Ibas) menyebut dampak yang dirasakan daerah tidak hanya dari sektor properti saja melainkan termasuk dari sisi serapan tenaga kerja dan lapangan pekerjaan.
“Program perumahan yang akan dikembangkan Presiden Prabowo dan kementerian terkait mulai, 3 juta [per tahun], itu bisa memberikan multiplier effect kepada masyarakat yang ada di daerah-daerah,” kata Ibas.
Program ini dirancang untuk menjawab tantangan perumahan yang dihadapi oleh masyarakat, terutama di wilayah perkotaan yang terus berkembang. Dalam implementasinya, pemerintah akan bekerja sama dengan pengembang swasta dan lembaga keuangan untuk menyediakan berbagai jenis hunian, mulai dari rumah sederhana hingga rumah yang lebih berkualitas, dengan harga yang terjangkau.
Lebih lanjut, Ibas berharap pemerintahan Presiden Prabowo bisa meningkatkan kerja sama dengan sektor dunia usaha baik dalam skala nasional maupun di daerah.
“Yang pasti kami perlu peluang, juga keadilan dan perizinan yang lebih mudah. Pengusaha yang diperhatikan tidak hanya yang berskala besar, tapi juga hingga ke pengusaha UMKM,” ujarnya.
Sebagai informasi, program 3 juta rumah merupakan satu dari 17 program prioritas yang diusung oleh Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Perinciannya, sebanyak 1 juta rumah akan dibangun pada daerah pedesaan, 1 juta rumah di wilayah perkotaan, hingga 1 juta rumah di daerah pesisir. Prabowo – Gibran menjamin pembangunan dan renovasi sebanyak 25 rumah per desa/kelurahan per tahun, sehingga total pasokan rumah yang dicapai diperkirakan bakal tembus 2 juta rumah mulai tahun kedua.
Sementara di perkotaan, Prabowo-Gibran akan menjamin pembangunan 500.000 rumah tapak (landed house) dan 500.000 rumah vertikal atau yang biasa dikenal dengan istilah rumah susun milik (rusunami) dan rumah susun sewa (rusunawa).