Oleh : Shenna Aprilya Zahra )*
Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2024 menjadi momen penting dalam perjalanan demokrasi Indonesia, yang melibatkan partisipasi politik di tingkat daerah. Selain memilih pemimpin, ajang ini juga menjadi cerminan dari kualitas persatuan dan kedewasaan berdemokrasi bangsa. Dengan berbagai tantangan sosial dan politik yang sering muncul selama kontestasi, menjaga keutuhan bangsa melalui proses yang adil, transparan, dan bermartabat menjadi hal yang krusial. Dukungan dari berbagai pihak sangat diperlukan agar Pilkada ini berjalan aman, damai, dan menghasilkan pemimpin yang mampu membawa kemajuan bagi Indonesia.
Melalui penyelenggaraan pesta demokrasi lokal tersebut, semua pihak diharapkan mampu mengedepankan sikap yang mencerminkan kebersamaan, demi kepentingan bangsa secara keseluruhan. Dalam konteks ini, upaya menjaga keutuhan bangsa tidak hanya berpusat pada hasil akhir kontestasi, namun juga pada proses yang adil, transparan, dan bermartabat.
Wakil Presiden K.H. Ma’ruf Amin menekankan pentingnya netralitas dalam penyelenggaraan Pemilihan Kepala Daerah. Netralitas tersebut diharapkan tidak hanya diterapkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu, namun juga oleh aparat keamanan yang bertugas menjaga keamanan proses tersebut.
Apabila penyelenggara dapat berlaku adil dan tidak berpihak, maka potensi terjadinya perpecahan di masyarakat dapat diminimalisasi. Sikap tegas ini menjadi bagian integral dalam menjaga stabilitas dan persatuan selama kontestasi berlangsung.
Wapres menyoroti bahwa pelanggaran yang mungkin terjadi selama pesta demokrasi lokal ini harus segera ditindak sesuai aturan. Penegakan hukum yang konsisten dan tanpa pandang bulu, menurutnya, akan mencegah kekecewaan dari berbagai pihak.
Jika pelanggaran dibiarkan, hal itu bisa memicu kemarahan yang dapat mengancam persatuan. Oleh karena itu, ia menegaskan bahwa semua pihak yang terlibat harus menjunjung keadilan dan ketegasan, agar kontestasi politik tingkat daerah ini dapat berjalan tanpa menimbulkan dampak negatif bagi bangsa.
Bukan hanya penyelenggara, peserta Pilkada juga diimbau untuk bertanding dengan cara yang santun dan tidak menyebarkan kebencian atau permusuhan. Wapres berpendapat bahwa kemenangan yang diperoleh melalui cara yang baik akan memberikan hasil yang baik pula bagi masyarakat.
Oleh karena itu, menjaga cara-cara yang terhormat selama berkontestasi tidak hanya penting bagi stabilitas politik, tetapi juga bagi persatuan bangsa. Seluruh elemen yang terlibat dalam pesta demokrasi ini harus memastikan bahwa ajang tersebut berlangsung damai dan menghasilkan pemimpin-pemimpin yang mampu menjaga keutuhan Indonesia.
Sejalan dengan pandangan Wapres, Menteri Komunikasi dan Informatika, Budi Arie Setiadi, menegaskan bahwa dinamika seputar Pilkada 2024 perlu dikelola dengan baik agar tidak memunculkan disinformasi, fitnah, atau bahkan kekerasan.
Pemerintah berkomitmen menjalankan aturan yang berlaku agar Pilkada berjalan demokratis dan damai. Menurutnya, kerugian yang timbul akibat informasi salah atau ujaran kebencian tidak hanya akan merusak persatuan, tetapi juga kepentingan umum. Oleh sebab itu, menjaga kebenaran informasi serta menghindari provokasi menjadi langkah penting dalam menjaga persatuan selama ajang kontestasi politik lokal ini berlangsung.
Budi Arie juga percaya bahwa melalui persatuan, semua pihak akan merasakan hasil yang baik dari Pilkada Serentak 2024. Dalam pandangannya, masyarakat yang bersatu dan mampu merespon kontestasi politik dengan kepala dingin akan menciptakan suasana yang kondusif, sehingga pemimpin yang terpilih nanti dapat bekerja maksimal demi kemajuan bangsa. Keutuhan bangsa harus menjadi prioritas utama yang tidak boleh terganggu oleh kepentingan sesaat dari kelompok atau individu.
Dari sudut pandang legislatif, Ketua DPR RI Puan Maharani turut menyuarakan pentingnya menjaga persatuan dan kesatuan selama perhelatan Pilkada Serentak. Menurutnya, perbedaan pandangan politik atau partai tidak boleh dijadikan alasan untuk mengorbankan keutuhan bangsa.
Persatuan Indonesia yang terdiri dari beragam suku, budaya, dan latar belakang politik harus terus dijaga dan dirawat. Peristiwa politik selama Pilkada Serentak 2024, baik yang pahit maupun manis, harus dijadikan pelajaran berharga bagi seluruh rakyat Indonesia dalam menguatkan semangat persatuan.
Lebih lanjut, Puan Maharani menegaskan bahwa menjaga persatuan tidak hanya penting selama ajang kontestasi politik lokal berlangsung, tetapi juga dalam upaya mewujudkan Indonesia yang lebih maju.
Puan percaya bahwa gotong royong dan kerja bersama dari semua elemen bangsa diperlukan untuk menghadapi berbagai tantangan ke depan. Indonesia telah terbukti mampu mempertahankan persatuan meski dihimpit oleh berbagai permasalahan, seperti krisis politik dan ekonomi. Hal ini, menurutnya, merupakan bukti bahwa Pancasila sebagai ideologi bangsa memainkan peran vital dalam menjaga keutuhan Indonesia.
Puan mengingatkan bahwa persatuan dan kesatuan harus tetap dijaga meskipun situasi politik mungkin memanas. Pengalaman sejarah menunjukkan bahwa perpecahan di banyak negara seringkali terjadi karena krisis politik yang tidak dikelola dengan baik.
Namun, Indonesia dengan semangat Bhinneka Tunggal Ika dan ideologi Pancasila telah berhasil mengatasi berbagai tantangan tersebut. Oleh karena itu, Puan mengajak seluruh anak bangsa untuk terus bersatu dalam menghadapi Pilkada Serentak 2024, agar bangsa ini semakin kuat dan berdaya saing.
Dengan menjaga persatuan dan kesatuan selama perhelatan pesta demokrasi tingkat daerah tersebut, bangsa Indonesia diharapkan mampu menjalani proses demokrasi dengan aman, damai, dan bermartabat. Ajang kontestasi politik lokal setiap 5 tahunan ini bukan sekadar pemilihan pemimpin, tetapi juga cerminan dari kualitas persatuan dan kedewasaan berdemokrasi rakyat Indonesia.
)* Penulis adalah kontributor Ruang Baca Nusantara