Program AMANAH Menyediakan Pendidikan Berkualitas dari Aceh untuk Seluruh Nusantara

Oleh: Cut Intan )*

Program Aneuk Muda Aceh Unggul dan Hebat (AMANAH) adalah pemberdayaan generasi muda Aceh yang di inisiasi oleh Badan Intelijen Negara (BIN) atas Perintah Presiden Joko Widodo untuk meningkatkan kapasitas, keterampilan, dan potensi generasi muda di Aceh agar menjadi lebih unggul dan hebat. Tujuan utama Program AMANAH adalah untuk mengembangkan dan meningkatkan kemampuan generasi muda Aceh dalam berbagai bidang, meningkatkan keterampilan, dan memberikan kesempatan untuk berkontribusi secara positif bagi masyarakat dan pembangunan daerah.

Salah satu fokus utama AMANAH adalah peningkatan kualitas pendidikan dan keterampilan. Dengan memberikan akses ke pendidikan yang lebih baik dan pelatihan keterampilan yang relevan dengan kebutuhan pasar kerja, program ini membantu generasi muda Aceh untuk meningkatkan kapasitas mereka dan bersaing di level nasional maupun internasional. Ini termasuk pelatihan teknis, pengembangan soft skills, dan pengalaman praktis yang berharga.

Peserta yang mengikuti program yang dilaksanakan AMANAH akan mendapatkan pelatihan dan pendampingan dalam berbagai bidang seperti kewirausahaan, teknologi informasi, kepemimpinan, dan keterampilan lainnya. Selain itu, peserta juga akan mendapatkan akses ke jaringan profesional, beasiswa, dan kesempatan magang. Program ini gratis untuk semua peserta yang terpilih. Semua biaya pelatihan dan pendampingan ditanggung oleh program.

Serta, untuk menunjang segala kegiatan yang akan dilakukan guna mendorong kreativitas dan membuka kesempatan karir bagi generasi muda di Aceh, BIN bersama dengan stakeholder lainnya atas perintah Presiden Joko Widodo membangun Gedung Pusat AMANAH Aceh. Gedung ini akan diresmikan langsung oleh Presiden Jokowi pada September 2024.

AMANAH juga menjalin kerja sama dengan lembaga pendidikan seperti universitas maupun sekolah untuk menyediakan pendidikan berkualitas melalui program-program yang dimilikinya. Salah satunya, AMANAH melakukan kunjungan resmi ke Universitas Teuku Umar (UTU) untuk menjalin kemitraan dengan pihak akademisi dan institusi pendidikan tersebut. Kunjungan ini merupakan langkah strategis dalam upaya meningkatkan kontribusi kampus serta mahasiswa dalam program-program AMANAH, dengan fokus pada pengembangan generasi muda sebagai penggerak inovasi dan perubahan.

Dalam kunjungan ini, tim AMANAH diterima oleh Dekan Fakultas Teknik UTU, Dr. Ir. Irwansyah, S.T., M.T. IPM, serta beberapa dosen dari berbagai fakultas di UTU. Dr. Irwansyah menyambut baik inisiatif AMANAH yang bertujuan menggandeng akademisi untuk memperkuat peran mahasiswa dalam inovasi. Kolaborasi ini sangat penting dan dapat berjalan baik jika mendapat dukungan penuh dari perguruan tinggi. Pihak Universitas berharap inisiatif ini dapat berlanjut dan memberikan sinergi yang positif, terutama dalam inovasi yang terkait dengan sektor agro dan marine.

Jasmine, perwakilan AMANAH, memaparkan bahwa program yang diselenggarakan oleh AMANAH ini bertujuan untuk menyediakan wadah bagi kreativitas pemuda Aceh, dengan mengembangkan potensi di berbagai sektor yang diminati. AMANAH saat ini memiliki 3.255 anggota dan berfokus pada tujuh sektor utama: pertanian, peternakan, perikanan, UMKM, industri ekonomi kreatif, olahraga, dan gerakan sosial. Di sektor ekonomi kreatif, AMANAH telah memulai pengembangan di 18 sub-sektor yang memanfaatkan kekayaan sumber daya alam dan manusia di Aceh.

Program AMANAH yang diinisiasi oleh Badan Intelijen Negara (BIN) merupakan bagian dari komitmen untuk meningkatkan keterampilan dan kapasitas pemuda Aceh. Sehingga diharapkan mereka bisa berkontribusi secara maksimal di bidang yang mereka tekuni. Dengan dukungan yang kuat dari institusi pendidikan seperti UTU, AMANAH berharap dapat memperluas jangkauan dan dampak positif program-programnya.

Selama sesi diskusi, Muhammad Reza Aulia, S.Pt., M.Si., dosen prodi Agribisnis, memberikan pandangan positif tentang kolaborasi AMANAH dengan pemerintah Papua dalam pembangunan Youth Creative Hub. Ia menilai bahwa inisiatif tersebut telah berhasil meningkatkan kualitas kesejahteraan masyarakat di Papua dan berharap kolaborasi serupa dapat diimplementasikan di Aceh.

Reza juga mengajukan beberapa pertanyaan terkait bentuk kerjasama yang mungkin terjalin antara AMANAH dan UTU, seperti pembiayaan dan keterlibatan universitas. Imelda dari AMANAH menjelaskan bahwa kerjasama dapat dilakukan dalam bentuk peminjaman alat riset atau dukungan lain yang tidak melibatkan pendanaan langsung. Jika komoditas berkembang, ada kemungkinan alat-alat riset dapat dihibahkan.

Kemajuan generasi muda Aceh melalui program yang dilaksanakan AMANAH tidak hanya menguntungkan provinsi tersebut. Dengan meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Aceh, program ini turut menyumbang pada pembangunan ekonomi dan sosial Indonesia secara keseluruhan. Generasi muda yang lebih terampil dan berpendidikan dapat berkontribusi lebih besar pada perekonomian nasional, berinovasi, dan menciptakan peluang baru.

Lebih jauh lagi, keberhasilan AMANAH di Aceh dapat menjadi model bagi daerah lain di Indonesia. Program-program yang sukses di Aceh bisa diadaptasi dan diterapkan di provinsi lain untuk menghadapi tantangan serupa dan mengoptimalkan potensi generasi muda di seluruh nusantara.

Kemajuan generasi muda Aceh yang didorong oleh program AMANAH adalah contoh nyata bagaimana investasi dalam pendidikan dan pengembangan keterampilan dapat membawa manfaat yang luas. Dengan meningkatkan kualitas hidup dan kemampuan generasi muda di Aceh, AMANAH turut berkontribusi pada kemajuan nasional, memperkuat integrasi sosial dan ekonomi di seluruh Indonesia. Keberhasilan program ini menggarisbawahi pentingnya pendekatan yang menyeluruh dan terintegrasi dalam mengembangkan potensi generasi muda di setiap sudut tanah air.

)* Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Teuku Umar

Back To Top